New York (ANTARA) - Wall Street bangkit kembali pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena sebagian besar data inflasi sesuai target dan meredanya kegelisahan atas penularan di sektor perbankan meredam ekspektasi mengenai ukuran kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 336,26 poin atau 1,06 persen, menjadi menetap di 32.155,40 poin. Indeks S&P 500 terdongkrak 64,8 poin atau 1,68 persen, menjadi berakhir di 3.920,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 239,31 poin atau 2,14 persen, menjadi ditutup pada 11.428,15 poin.

Semua 11 sektor utama di S&P 500 berakhir di zona hijau, sektor jasa-jasa komunikasi menikmati persentase kenaikan terbesar, memimpin keuntungan.

Ketiga indeks saham utama AS ditutup naik tajam setelah beberapa sesi bergejolak penghindaran risiko didorong oleh seputar kejatuhan Silicon Valley Bank dan Signature Bank.

Kekhawatiran penularan bank mereda pada Selasa (14/3/2023) karena Presiden AS Joe Biden dan pembuat kebijakan global lainnya berjanji bahwa krisis akan teratasi.

"Pasar memiliki kesempatan untuk mencerna beberapa berita selama beberapa hari terakhir," kata Matthew Keator, mitra pengelola di Keator Group, sebuah perusahaan manajemen kekayaan di Lenox, Massachusetts.

"(Investor) melihat upaya terkoordinasi dengan berbagai lembaga pemerintah, dan dengan melihat ke belakang, mereka merasa seolah-olah segala sesuatunya sedikit terkendali."

Laporan IHK Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga konsumen mendingin pada Februari, sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar, dengan ukuran-ukuran utama dan inti mencatat penurunan tahunan yang disambut baik.

Meski begitu, inflasi masih jauh sebelum mendekati target tahunan rata-rata bank sentral sebesar 2,0 persen.

Tetapi tanda-tanda pelemahan ekonomi, dikombinasikan dengan ketakutan perbankan regional, telah meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menerapkan kenaikan moderat 25 basis poin untuk suku bunga utamanya pada akhir pertemuan kebijakan dua hari 22 Maret.

Pasar keuangan sekarang memperkirakan kemungkinan 74,5 persen bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga target dana Fed dengan tambahan 25 basis poin pada akhir pertemuan moneter dua hari akhir bulan ini, dengan 25,5 persen melihat potensi tidak ada kenaikan suku bunga sama sekali, menurut alat FedWatch CME.

"Bagian dari stabilisasi hari ini adalah orang-orang merasa seolah-olah Fed akan mundur dari beberapa ekspektasi hawkish yang mengikuti komentar Ketua Powell minggu lalu," tambah Keator.

"Jika The Fed tidak hati-hati, mereka bisa membuat beberapa kejutan yang tidak diinginkan pada sistem," katanya.

Gelombang kejut setelah penutupan Silicon Valley Bank dan Signature Bank, yang mendorong Biden untuk bersumpah akan mengatasi krisis dan memastikan keamanan sistem perbankan AS, terus bergema di seluruh sektor.

Indeks perbankan S&P 500 merebut kembali wilayah positif, naik 2,6 persen setelah penurunan Senin (13/3/2023), penurunan satu hari terbesar sejak Juni 2020.

Saham First Republic Bank dan Western Alliance Bancorp melonjak masing-masing sebesar 27,0 persen dan 14,4 persen, membalikkan kerugian tajam sesi sebelumnya.

Meta Platforms Inc mengumumkan 10.000 PHK pada putaran kedua. Sahamnya terangkat 7,3 persen.

Saingan aplikasi ride-hailing Uber Technologies Inc dan Lyft Inc masing-masing naik 5,0 persen dan 0,6 persen, setelah pengadilan negara bagian California menghidupkan kembali surat suara yang memungkinkan perusahaan memperlakukan pengemudi sebagai kontraktor independen daripada karyawan.

United Airlines Holdings Inc jatuh 5,4 persen setelah maskapai komersial tersebut secara tak terduga memperkirakan kerugian kuartal saat ini.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 13,84 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,64 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.


Baca juga: Wall St sebagian besar turun terseret saham bank, Nasdaq menguat
Baca juga: Regulator Wall St luncurkan keamanan siber baru, aturan data pelanggan
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, investor bidik data pekerjaan mendatang

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023