Dengan adanya COVID-19 memang kita jadi lebih fokus ke produk COVID-19 pada saat itu tapi sekarang kita meneruskan lagi pengembangan untuk produk yang tiga itu, yaitu tuberculosis, diabetes dan untuk kardiovaskular
Jakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma Tbk akan kembali fokus mengembangkan produk dengan incidence rate (tingkat insidensi) tinggi di Indonesia yaitu tuberculosis, diabetes dan jantung atau kardiovaskular setelah pandemi COVID-19 mereda.

Direktur Portfolio, Produk, dan Layanan PT Kimia Farma Tbk Jasmine Karsono mengatakan sejatinya perusahaan memang telah memiliki portfolio pengembangan produk-produk tersebut sebelum pandemi COVID-19 melanda.

“Dengan adanya COVID-19 memang kita jadi lebih fokus ke produk COVID-19 pada saat itu tapi sekarang kita meneruskan lagi pengembangan untuk produk yang tiga itu, yaitu tuberculosis, diabetes dan untuk kardiovaskular,” katanya dalam Ngopi BUMN: Ketahanan Pangan dan Kesehatan Menjelang Ramadhan di Jakarta, Rabu.

Jasmine mengakui menurunnya kasus COVID-19 berdampak pula pada penurunan pendapatan. Ia tidak menampik adanya tambahan pemasukan dari penjualan produk terkait COVID-19 .

Ia menyebut dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pun elemen COVID-19 telah dikeluarkan sehingga diharapkan kinerjanya akan tetap sama atau bahkan lebih baik.

Di sisi lain, Jasmine mengatakan perusahaan juga akan fokus untuk mendorong pengembangan produk-produk vitamin, mineral dan suplemen (VMS) ke depannya.

“Karena orang sekarang mau lebih banyak sehat sehingga mereka tidak mau cepat sakit, tetap jaga imunitas, dan itu yang jadi penopang kita untuk menambah revenue (pendapatan) kami,” ungkapnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih terus berkomunikasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait rencana pencabutan status pandemi COVID-19 di Indonesia seiring dengan terus meredanya kasus tersebut di Tanah Air.

Baca juga: Kimia Farma Laboratorium & Klinik bantu program penanganan stunting

Baca juga: Bio Farma Holding dukung penyelesaian investasi di Kimia Farma Group

Baca juga: INA dan Silk Road Fund resmi jadi investor strategis Kimia Farma

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023