Nilai investasi dalam kurun waktu 5 tahun sebesar Rp1,2 triliun untuk pabrik dan infrastrukturnya, termasuk tanahnya.
Jakarta (ANTARA) - Investor Dubai, Uni Emirat Arab membangun pabrik pengolahan minyak goreng bekas senilai Rp1,2 triliun di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

"Alhamdulillah baru saja dua minggu lalu kami melakukan MoU. Nilai investasi dalam kurun waktu 5 tahun sebesar Rp1,2 triliun untuk pabrik dan infrastrukturnya, termasuk tanahnya," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Bupati Zaki menyampaikan pabrik tersebut nantinya juga akan difungsikan untuk pengolahan minyak jelantah (bekas). Produk-produk turunannya pun akan diekspor untuk membanjiri pasar mancanegara.

"Bayangkan minyak goreng bekas diproses jadi 5 turunan, yaitu minyak goreng recycle, skin care, bahan baku kosmetik, minyak bakar oktan rendah dan pupuk yang semua akan diekspor lagi, kecuali minyak goreng recycle yang akan dijual dalam negeri," ujarnya pula.

Dengan masuknya investasi, Zaki meyakini lapangan kerja di Kabupaten Tangerang dapat meningkat. Selain juga dapat meningkatkan peluang memperbaiki lingkungan, sebab limbah minyak jelantah merupakan salah satu tantangan yang sulit untuk diselesaikan.

Ia pun berharap ke depannya lebih banyak program proyek mengenai lingkungan yang bisa ditawarkan ke investor dalam dan luar negeri.

"Termasuk tempat pengolahan sampah air kita yang akan kita buat dan desain menjadi suatu kawasan industri pengolahan dan pemusnahan sampah di Kabupaten Tangerang, ini mungkin bisa menarik investasi dalam waktu dekat," ujar dia lagi.

Adapun untuk menggaet dan mempercepat investasi, pihaknya juga memberikan kepastian dan kemudahan proses perizinan dan birokrasi permohonan usaha investor di Kabupaten Tangerang.

"Ini menjadi kunci manakala mereka mendapat kepastian terkait dengan proses birokrasi perizinan, semakin cepat kita proses dan berikan pada mereka, semakin cepat juga direct foreign investment masuk daerah kita," katanya pula.
Baca juga: GIMNI usulkan regulasi khusus bagi peredaran minyak jelantah
Baca juga: Jangan buang minyak jelantah sembarangan


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023