Pekanbaru (ANTARA) - Tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, BPBD, Damkar dan Masyarakat Peduli Bencana (MPB) selama dua hari belakangan hingga Ahad ini berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang melanda Desa Kembung Luar, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Dipimpin Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro, tim bersama-sama memadamkan api yang membakar semak-semak di lahan sekitar 25 hektare tersebut.

Upaya petugas dalam melakukan pemadaman kebakaran lahan pun tidak mudah. Terlebih, lahan yang terbakar merupakan tanah gambut dan vegetasinya terdiri dari akasia dan semak belukar. Petugas berupaya maksimal untuk memadamkan api dan mengantisipasi kebakaran yang semakin meluas.

Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto melalui pernyataannya mengatakan kebakaran lahan terjadi sejak Sabtu (18/3) kemarin.

Baca juga: Tim gabungan padamkan api akibat karhutla di Bengkalis

Baca juga: KLHK pastikan keandalan mitigasi karhutla di OKI Sumsel


"Ini sudah masuk hari kedua upaya pemadaman, hingga kini masih berlangsung prosesnya (pemadaman)," ujarnya.

Diterangkannya, tim gabungan yang terlibat dalam pemadaman terdiri dari Polres Bengkalis dan Polsek Bantan dengan kekuatan 55 personel, Kodim 0303/Bengkalis dan Koramil Bengkalis 20 personel, BPBD Bengkalis 20 personel, Damkar Bengkalis 23 personel, dan MPB 50 orang.

Proses pemadaman dilakukan dengan cara manual dengan membawa mesin pompa penyemprot air ke lokasi. Petugas juga dibantu alat berat untuk membuat sekat supaya api tidak merembet hingga lebih luas lagi.

"Dengan menempuh jalur darat, tim membawa 10 mesin pompa air, 25 selang, 10 nozzle, dan 1 alat berat ekskavator," tutur Sunarto.

Dia mengungkapkan, tim terkendala lokasi kebakaran yang sulit dijangkau. Tak ada akses jalan menuju ke sana sehingga membuat petugas terpaksa membabat semak belukar dan tumbuhan lainnya demi membuat jalan masuk menuju lokasi Karhutla.

Ditambah lagi, angin kencang, cuaca panas terik, lahan berkontur gambut serta kayu akasia dan semak belukar yang mudah terbakar, membuat petugas harus bekerja ekstra dalam melakukan pemadaman.

Saat ini sebagian besar kawasan yang terbakar, sudah dapat dipadamkan. Area yang terbakar juga dapat diminimalisir.

"Petugas akan berada di lokasi sampai pendinginan dan dapat dipastikan api sudah benar-benar padam," ucap Sunarto.*

Baca juga: Tangani karhutla dan banjir, Kalteng anggarkan Rp100 miliar

Baca juga: Asops Kapolri pantau penanganan karhutla di Dumai

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023