Bandung (ANTARA) -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung meminta warga berhati-hati dan menghindari mengonsumsi makanan sisa saat Bulan Ramadhan karena bisa menjadi salah satu sumber penyakit.
 
Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan pada bulan puasa biasanya makanan justru akan melimpah di rumah tangga sehingga makanan sisa akan berpotensi disimpan untuk dikonsumsi pada keesokan harinya.
 
"Akhirnya makanan itu tidak dibuang, tapi disimpan dan dihangatkan berkali-kali," kata Anhar di Bandung, Jawa Barat, Senin.
 
Menurutnya masyarakat kerap merasa sayang untuk membuang makanan yang tersisa. Padahal, kata dia, justru makanan yang tersisa atau didiamkan hingga keesokan harinya itu, bisa saja menjadi tidak layak untuk dimakan.
 
"Sampai sebetulnya sudah tidak boleh lagi dikonsumsi karena sudah rusak makanannya, vitaminnya juga sudah tidak ada. Malah sudah ada bakteri yang bisa menyebabkan penyakit," kata dia.
 
Dia mengatakan tidak semua makanan sisa bisa disimpan atau dimakan di kemudian hari. Karena, kata dia, makanan-makanan pun memiliki batas kedaluwarsa.
 
"Jangan menumpuk makanan berlebihan. Kemudian jangan konsumsi makanan yang sudah rusak," katanya.
 
Di samping itu, Anhar pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh guna mempersiapkan fisik yang lebih baik selama Ramadhan. Apalagi, kata dia, pada akhir Maret 2023 ini cuaca sedang tidak menentu di wilayah Bandung dan sekitarnya.
 
Menurutnya salah satu penyakit yang sering diidap pada musim pancaroba adalah flu dan diare, bahkan ada potensi penyakit DBD (demam berdarah dengue) yang juga harus diwaspadai.
 
"Kuncinya meningkatkan daya tahan tubuh. Kalau tidak, kita mudah terserang beragam penyakit," kata Anhar.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023