Untuk Indonesia, tahun lalu kita memiliki performa yang impresif yakni 5,3 persen dan sebagian besar sektor-sektor juga menunjukkan pertumbuhan yang positif,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian Indonesia tetap resilien di tengah ketidakpastian global, sebagaimana tampak dari pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,31 persen secara tahunan pada 2022.

Efektivitas capaian pemulihan ekonomi tersebut salah satunya didorong oleh kebijakan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN) selama pandemi.

”Untuk Indonesia, tahun lalu kita memiliki performa yang impresif yakni 5,3 persen dan sebagian besar sektor-sektor juga menunjukkan pertumbuhan yang positif,” ungkap Airlangga saat menghadiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Corporate Policy Brief Program CEO Forum, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Selasa.

Baca juga: Menko Airlangga sebut UMKM modal Indonesia kembangkan ekonomi

Hasil dari upaya pemerintah dalam memulihkan kondisi perekonomian tersebut juga ditandai dengan penguatan sejumlah indikator pada sektor riil dan eksternal.

Indeks Keyakinan Konsumen berada pada level 122,4 per Januari 2023, Purchasing Manager’s Index sebesar 51,2 per Februari 2023, Indeks Penjualan Riil yang tumbuh sebesar 1,7 persen secara tahunan per Januari 2023, hingga neraca perdagangan yang surplus selama 33 bulan beruntun.

Dengan berbagai capaian tersebut, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kondisi ekonomi nasional melalui investasi dengan mendorong implementasi Undang- Undang Cipta Kerja guna mempermudah perizinan usaha.

Saat ini pemerintah juga tengah melakukan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional.

“Dengan Ibu Kota Negara Baru akan menarik lebih banyak capital serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta menyeimbangkan pertumbuhan antara wilayah timur dan barat,” tegasnya.

Baca juga: Ekonom perkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen di 2023

Airlangga menuturkan bahwa pemerintah Indonesia juga berkomitmen mengakselerasi transisi energi dengan mendorong penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di 2030, melalui Nationally Determined Contribution (NDC) serta target Net Zero Emission (NZE) di 2060.

Pada kesempatan tersebut, sejumlah pelaku usaha yang terlibat juga menyampaikan harapan mulai dari kepastian bagi pelaku usaha terkait kondisi perekonomian jelang pemilu, upaya menciptakan nilai tambah bagi komoditas, hingga investasi pada pembangunan IKN.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023