Singapura (ANTARA) - Dolar AS sedikit menguat di sesi Asia pada Senin sore, sementara yen melayang mendekati puncak tujuh minggu karena investor mempertimbangkan langkah-langkah otoritas dan regulator untuk mengendalikan kekhawatiran atas sistem perbankan global.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam saingan utamanya, naik 0,078 persen pada 103,07, setelah naik 0,5 persen pada Jumat (24/3/2023) di tengah kegelisahan perbankan, dengan saham Deutsche Bank jatuh hampir 9,0 persen.

Saham perbankan global telah terpukul sepanjang bulan setelah keruntuhan mendadak dua pemberi pinjaman AS dan penyelamatan bank Swiss Credit Suisse yang kesulitan minggu lalu, dengan pihak berwenang turun tangan untuk meredakan kegelisahan investor.

"Tindakan pragmatis oleh bank-bank sentral, pemerintah, dan sektor swasta sejauh ini tidak cukup untuk memungkinkan investor yakin bahwa masalahnya sudah diatasi," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex.

Baca juga: Dolar menguat di Asia, kekhawatiran krisis perbankan cemaskan investor

Pada Senin, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengatakan First Citizens BancShares Inc akan mengakuisisi semua deposito dan pinjaman Silicon Valley Bank dari regulator.

Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan AS mengatakan pada Jumat (24/3/2023) bahwa sistem perbankan AS "sehat dan tangguh" meskipun ada tekanan pada beberapa institusi. Namun, investor tetap waspada.

Investor yang menghindari risiko mengirim yen ke level tertinggi tujuh minggu di 129,65 per dolar pada Jumat (24/3/2023) dan mata uang tersebut berada di jalur untuk mencatat kenaikan 4,0 persen pada Maret. Yen terakhir di 130,75 per dolar pada Senin.

The Fed pada Rabu (22/3/2023) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, seperti yang diharapkan, tetapi mengambil sikap hati-hati terhadap prospek karena gejolak sektor perbankan bahkan ketika Ketua Fed Jerome Powell tetap membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan.

Baca juga: Dolar naik saat euro, sterling jatuh di tengah kegelisahan bank Eropa

Pasar menilai peluang lebih dari 80 persen Fed tidak menaikkan suku bunga dalam pertemuan berikutnya pada Mei dan mengantisipasi penurunan suku bunga pada awal Juli, menurut alat CME FedWatch.

"Berlawanan dengan sinyal yang jelas dari Powell, dana berjangka Fed memperkirakan pelonggaran dramatis dalam beberapa bulan mendatang," kata Chandler. "Ini sangat agresif dan memperluas imajinasi."

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada Minggu (26/3/2023) tekanan baru-baru ini di sektor perbankan dan kemungkinan krisis kredit lanjutan telah membawa AS lebih dekat ke resesi.

"Yang tidak jelas bagi kami adalah berapa banyak dari tekanan perbankan ini yang menyebabkan krisis kredit yang meluas. Krisis kredit itu ... kemudian akan memperlambat ekonomi," kata Kashkari dalam komentarnya di acara CBS Face the Nation. "Ini adalah sesuatu yang kami pantau dengan sangat, sangat cermat."

Sementara itu, euro naik 0,05 persen menjadi 1,0764 dolar, setelah jatuh 0,6 persen akhir pekan lalu. Sterling berada di 1,2235 dolar, naik 0,05 persen hari ini, setelah turun 0,5 persen pada Jumat (24/3/2023).

Dolar Australia naik 0,09 persen menjadi 0,665 dolar AS. Kiwi naik 0,03 persen menjadi 0,620 dolar AS.

Di pasar mata uang kripto, bitcoin terakhir naik 0,84 persen menjadi 27.861,02 dolar AS dan ethereum terakhir naik 0,71 persen menjadi 1.763,39 dolar AS.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023