Bandung (ANTARA) -
Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta pengusaha atau pemilik dari reklame yang roboh di Jalan Soekarno-Hatta, di depan Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat pada Sabtu (25/3) lalu, untuk bertanggung jawab.

Pengusaha harus tanggung jawab, kata Yana, karena reklame roboh itu telah menyebabkan kerugian pada satu unit mobil dan dua unit motor beserta para pengendaranya, bahkan satu orang di antaranya masih harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit Al Islam.

"Jadi harus tanggung jawab membiayai perawatan korban hingga sembuh, serta perbaikan kendaraan. Dan menurut informasi, ada kesanggupan untuk memberikan biaya perawatan sampai sembuh dan perbaikan kendaraan," ucap Yana di rumah sakit Al Islam, Bandung, Selasa.

Yana Mulyana hari ini, langsung melihat kondisi korban yang saat ini masih dalam penanganan ruang perawatan intensif atau intensive care unit (ICU) di Rumah Sakit Al Islam, dengan harapan kondisi korban terus membaik.

"Korban saat ini di ruang ICU perawatan intensif. Indikator seperti tensi 137/80 sekian, mudah-mudahan tertangani. Ada delapan dokter yang menangani, kita doakan saja mudah-mudahan segera pulih. Atas nama Pemkot Bandung tentunya prihatin terhadap kejadian ini, dan tentunya kami mohon maaf," kata Yana usai menjenguk korban.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Rasdian Setiadi, mengatakan tengah menyelidiki kasus ini dan dia juga menyatakan pengusaha reklame tersebut wajib bertanggung jawab.

"Ini menyangkut korban, baik berizin atau tidak itu, pengusaha harus bertanggung jawab mana kala ada insiden kejadian seperti ini. Tanggung jawab sampai selesai," tuturnya.

Terkait dengan legalitas reklame yang disebutkan ilegal, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung Ronny A Nurudin mengatakan pihaknya akan menyisir reklame yang tidak berizin sesuai dengan regulasi yang ada.

"Sekarang kami dengan tim teknis itu menyisir (reklame) yang tidak berizin. Nanti tentunya akan ditindaklanjuti oleh OPD untuk ditertibkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Ronny menyatakan bahwa karena saat ini masih dalam kondisi cuaca yang ekstrem, pihaknya memprioritaskan reklame yang rawan roboh.

"Fokusnya karena cuaca ekstrem, tim kami prioritaskan yang rawan roboh. Ini sudah mulai rapat teknis, mulai besok tim akan menyisir," tuturnya.

Baca juga: Satpol PP ungkap reklame roboh di Soekarno-Hatta tidak berizin
Baca juga: BPPKAD Kudus melakukan penertiban reklame tidak berizin

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023