Jakarta (ANTARA) - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengkritik campur tangan dari sejumlah pemerintah yang menolak status atlet Rusia dan Belarus yang saat ini diperbolehkan berkompetisi dengan status 'netral'.

IOC mengizinkan atlet Rusia dan Belarus berkompetisi dengan status netral perseorangan tanpa menggunakan bendera, lagu kebangsaan dan simbol negara lainnya.

"Intervensi pemerintah telah memperkuat kesatuan gerakan Olimpiade. Pemerintah tidak dapat memutuskan atlet mana yang dapat berpartisipasi dalam kompetisi yang mana. Ini akan menjadi akhir dari olahraga dunia seperti yang kita kenal sekarang," kata Thomas Bach melansir dari BBC.

Baca juga: IOC tuding negara Eropa penolak atlet Rusia berstandar ganda

Federasi anggar Denmark telah membatalkan kejuaraan Trekanten International di Kopenhagen menyusul keterlibatan Rusia dan Belarus. Jerman juga mengundurkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia Anggar FIE.

"Sangat menyedihkan melihat beberapa pemerintah tidak ingin menghormati mayoritas gerakan Olimpiade dan semua pemangku kepentingan, atau otonomi olahraga," tambah Bach.

Ukraina menentang keputusan IOC yang dianggap memerankan standar ganda dan siap memboikot Olimpiade Paris 2024 apabila ada partisipasi atlet Rusia dan Belarus.

"Kami sama sekali tidak mengerti apa alasan IOC memulai diskusi tentang pencabutan larangan atlet Rusia dan Belarus," kata Menteri Olahraga Ukraina Vadym Guttsait kepada BBC.

IOC membekukan keikutsertaan Rusia dan Belarus dalam ajang olahraga internasional pada Februari 2022 menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Tapi baru-baru ini IOC mulai menjajaki kemungkinan agar para atlet dari negara tersebut memungkinkan untuk berkompetisi kembali.

Baca juga: Denmark batalkan kejuaraan anggar Trekanten International

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023