Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghargai setiap bantuan kemanusiaan yang diberikan masyarakat internasional, termasuk Pemerintah Australia, bagi para korban gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng), demikian pernyataan TNI. "Kedua pihak, baik Indonesia dan Australia telah menjalin komunikasi dengan baik, terutama dalam penanganan bencana di Yogyakarta dan Jateng," kata Kepala Dinas Penerangan Umum Mabes TNI, Kolonel CAJ Ahmad Yani Basuki, ketika dihubungi ANTARA News di Jakarta, Senin. Jadi, lanjut dia, tidak benar jika Indonesia menolak bantuan kemanusiaan yang ditawarkan Australia bagi para korban gempa di Yogyakarta dan Jateng. Indonesia sangat terbuka dan berterimakasih terhadap semua pihak yang peduli terhadap bencana gempa tektonik di Yogyakarta dan Jateng yang menewaskan hampir 5.000 orang tersebut, termasuk bantuan yang diberikan pemerintah Australia, ujar Ahmad Yani. Sebelumnya, juru bicara Partai Buruh Australia, Kevin Rudd, mengatakan bahwa pihaknya dapat memahami, jika Indonesia menolak bantuan militer Australia dalam penanganan bencana gempa di Yogyakarta dan Jateng. "Saya mendengar laporan bahwa Indonesia menolak bantuan militer Australia untuk penanganan bencana gempa di Yogyakarta dan Jateng," katanya, seperti yang dilansir ABC News. Ia menambahkan, belum dapat memastikan kebenaran laporan tersebut. "Tetapi, jika itu benar, maka hal itu sangat disesalkan dan menyedihkan bagi hubungan kedua negara," kata Rudd. Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Australia, John Howard, dalam pembicaraannya dengah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui telepon menyatakan, Australia akan menyumbangkan tiga juta dolar Australia bagi penanganan bencana gempa di Yogyakarta dan Jateng. Bahkan, Australia juga telah memberikan bantuan medis, seperti obat-obatan dan tenaga medis lapangan untuk membantu penanganan korban gempa tektonik tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006