Yogyakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik bantuan kemanusiaan dari militer negara sahabat untuk membantu 5.000 personel TNI yang sudah diturunkan menangani korban gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. "Mereka menawarkan perangkat-perangkat medic lab dan medic lab treatment guna memberikan layanan kesehatan bagi korban yang masih selamat. Kami sangat berterimakasih atas bantuan itu," katanya di Gedung Agung Yogyakarta, Senin malam. Hingga saat ini, militer dari Singapura dan Malaysia sudah memberikan bantuan kesehatan. Djoko Suyanto berada di Yogyakarta bersama sejumlah menteri untuk melakukan rapat koordinasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai penanganan korban pasca-gempa. Menurut dia, meski Presiden menetapkan saat ini masih dalam tanggap darurat hingga Agustus 2006, tetapi dalam beberapa pekan mendatang akan dievaluasi efektivitas upaya penanganan yang bisa dilakukan secara terpadu. Pola operasi yang dilakukan TNI, menurut dia, penanganannya sama dengan yang dilakukan pada saat bencana gempa diikuti gelombang pasang air laut (tsunami) di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Tahap pertama, lanjutnya, adalah tahap tanggap darurat untuk menangani korban, kemudian mengevakuasi korban jiwa, agar bisa dimakamkan, menolong korban-korban yang selamat dengan mendirikan rumah sakit darurat dan dapur umum, serta membangun pengungsian yang layak huni. "Alat berat pada saat kejadian dan hari kedua belum digunakan mengingat prioritas untuk penanganan korban. Kami sadari bencana cukup luas, sehingga tidak semua titik bisa terjangkau," katanya. Jumlah 5.000 tentara yang dikerahkan di Yogyakarta, tambahnya, termasuk Taruna Akademi Militer (Akmil) tingkat akhir dari Magelang (Jawa Tengah) yang seharusnya menjalankan latihan terintegrasi taruna tingkat akhir di Makassar (Sulawesi Selatan). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006