permintaan ikan kerapu di berbagai Negara Asia dan Eropa cukup tinggi namun keterbatasan sarana tangkap membuat pihaknya belum mampu memenuhi permintaan itu.
Biak (ANTARA News) - Pengusaha asal Kabupaten Biak Numfor, Papua, Yakobus Ronsumbre sejak sebulan lalu melakukan ekspor ikan kerapu ke Hongkong dan China dengan volume 100-200Kg setiap pekan.

"Saya bertekad meningkatkan produksi ekspor ikan kerapu dengan memanfaatkan nelayan lokal untuk menangkap ikan kerapu," kata Yakobus selaku Direktur CV Mansapur Pratama, di Biak, Kamis.

Ia mengakui, permintaan ikan kerapu di berbagai Negara Asia dan Eropa cukup tinggi namun keterbatasan sarana tangkap membuat pihaknya belum mampu memenuhi permintaan itu.

Ronsumbre berharap, upaya menambah nilai ekspor kerapu ke China dan Hongkong perlu mendapat dukungan Pemkab dan Dinas Kelautan Perikanan Biak.

"Saya ingin membuktikan pengusaha Papua dapat eksis melakukan ekspor ikan kerapu meski dengan kemampuan dan keterbasan sarana tangkap perikanan," ujar Ronsumbre.

Ia menyebutkan, syarat permintaan ekspor ikan kerapu harus dalam keadaan hidup serta memenuhi ukuran tertentu.

Dalam memenuhi ukuran ikan kerapu untuk diekspor, lanjut Ronsumbre, pihaknya sudah membuat kolam pemeliharaan ikan kerapu di rumah serta kolam apung di Sawendi Kabupaten Supiori.

"Untuk membantu proses pemeliharaan ikan kerapu kualitas ekspor saya mendatangkan tenaga profesional 13 orang dari Banggai, Sulawesi Tengah," ungkap pensiunan karyawan Garuda Indonesia.

Disinggung besaran uang diterima dari usaha ekspor ikan kerapu, menurut Ronsumbre, hasil yang diperoleh ekspor ikan kerapu miliknya cukup lumayan karena bisa memenuhi kebutuhan hidup dan bayar gaji karyawan.

"Kalau penghasilan ekspor ikan kerapu tetap ada, ya untuk besar kecilnya relatif tergantung dengan jumlah kapasitas produksi ekspornya," ungkap Ronsumbre enggan merinci besaran dana didapat usaha ikan kerapu.
(M039)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012