Delft, Belanda (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia (RI)bersama perusahaan pengerukan terbesar di Belanda, Van Oord Dredging and Marine Contractors meningkatkan kerjasama dalam pengembangan pelabuhan lautTanjung Priok, Jakarta senilai 150 juta euro.

"Van Oord bekerja sama dengan PT. PP (Persero) Tbk untuk pengerukan dan reklamasi di area baru Pelabuhan Tanjung Priok," kata Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Retno L.P Marsudi dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Kamis.

Kerja sama antara perusahaan industri konstruksi PT. PP Tbk bersama Van Oord tersebut merupakan bagian dari kontrak pelabuhan kontainer Kalibata Utara tahap satu yang akan memperluas Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 4 juta hingga 5 juta TEUs (satuan setara dua puluh kaki).

Menurut Duta Besar Retno, proyek ini akan berlangsung selama tiga tahun dengan tahap pengerukan yang akan dimulai pada kuartal ke dua 2013.

Pada akhir Desember 2011 arus peti kemas melalui pelabuhan Tanjung Priok sebesar 5,6 juta TEUs. Angka ini melebihi kapasitas maksimumnya yakni 5 juta TEUs. Arus kontainer di pelabuhan tersebut diperkirakan terus meningkat hingga 2030 dan diperkirakan akan mencapai 21.239.900 TEUs.

Sementara itu Direktur Pengembangan Bisnis PELINDO I, Bambang Eka Cahyana mengatakan, peluang investasi pengembangan pelabuhan laut di Indonesia cukup besar atau mencapai lebih dari 70 persen dari total aliran kontainer karena letaknya berada di jalur kontainer laut tersibuk di dunia.

Oleh karena itu, lanjutnya, Pelindo I berencana membangun pelabuhan laut Kuala Tanjung yang diharapkan dapat mendukung pelabuhan laut Belawan (Medan) yang saat ini telah beroperasi melebihi kapasitasnya.

"Selanjutnya, pelabuhan baru ini diharapkan mengganti peran pelabuhan laut Singapura yang selama ini menjadi titik distribusi barang dari Sumatera," kata Bambang Eka seraya menambahkan pelabuhan baru ini juga akan mendukung pembangunan bandar udara baru Kuala Namo.

Pemerintah Indonesia melalui PELINDO I sedang menerapkan strategi kemitraan dengan sektor swasta yang memiliki kompetensi, pasar dan pendanaan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan pelabuhan laut internasional Kuala Tanjung, tambah Bambang Eka.
(KR-LWA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012