Jakarta (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menguatkan komitmennya dalam menjaga ruang siber nasional bersama masyarakat di dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 badan tersebut.

"BSSN mengajak seluruh komponen bangsa, baik penyelenggara negara, pelaku usaha, akademisi, dan berbagai lapisan masyarakat untuk berkolaborasi bersama BSSN dalam menjaga ruang siber, guna mewujudkan keamanan nasional dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dalam upacara peringatan HUT ke-77 BSSN di Depok, Jawa Barat, Selasa.

Dalam upacara tersebut, Hinsa juga mengingatkan sejarah panjang berdirinya badan tersebut yang berawal dari hadirnya unit persandian bernama Dinas Kode di bawah Kementerian Pertahanan pada 1946.

Baca juga: Kemenkes pastikan keamanan data pengguna aplikasi Satu Sehat

Dinas Kode pun pada 1949 diubah namanya menjadi Djawatan Sandi, usai berhasil menyokong komunikasi Indonesia di periode 1948 untuk terhubung dengan perwakilan lainnya di luar negeri selama masa Agresi Militer Belanda II.

Nama Djawatan Sandi kembali berubah pada 1972 menjadi Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dengan fungsi mengkoordinir, mengatur, dan menyelenggarakan hubungan persandian secara tertutup dan rahasia antara aparatur negara baik di pusat, daerah, maupun hubungan persandian ke luar negeri.

Lalu akhirnya setelah lebih dari setengah abad, Pemerintah memutuskan melakukan transformasi pada Lemsaneg dengan menggabungkan Direktorat Keamanan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta lembaga ID-SIRTII menjadi BSSN di 2017.

“Sejarah panjang persandian dan nilai-nilai perjuangan yang ada di dalamnya, menjadi embrio terbentuknya BSSN yang harus selalu diingat dan dilestarikan oleh kita bersama sebagai generasi penerus, untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu kita, dalam mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia tercinta,” ujar Hinsa.

Mengusung tema "Bersama BSSN, Kita Jaga Ruang Siber", dalam peringatan ke-77 BSSN tersebut Hinsa juga menegaskan tengah mengajukan nama dr.Roebiono Kertopati sebagai pahlawan nasional.

Hal itu dikarenakan dr.Roebiono merupakan sosok perintis Dinas Kode yang menjadi cikal bakal dari BSSN.

Hinsa berharap jasa dr.Roebiono dapat diabadikan dengan pemberian gelar tersebut dan bisa mendorong lebih banyak generasi muda untuk menjaga keamanan negara termasuk di ruang siber.

Upacara tersebut juga dihadiri oleh para pejabat struktural BSSN, pegawai, serta taruna Politeknik Siber dan Sandi Negara.

Baca juga: Perhutani gandeng BSSN wujudkan penerapan sistem elektronik yang aman

Baca juga: Bawaslu RI luncurkan CSIRT untuk lindungi data dari serangan siber

Baca juga: BSSN komitmen terus berperan membangun keamanan siber nasional

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023