Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan, Aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil) bisa diintegrasikan dengan portal layanan kesehatan (yankes) lainnya untuk mengatasi stunting di Indonesia.

“Sweeping betul melalui Klikdokter. Yang akan menikah dilakukan skrining kesehatan. Langkah ini bisa dikolaborasikan dengan program BKKBN, yakni Elsimil,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BKKBN dan Yayasan Seribu Cita Bangsa latih ribuan bidan atasi stunting

Hasto menuturkan, integrasi aplikasi yang kuat, bisa menjadi strategi dalam memperkuat skrining kesehatan pada calon pengantin agar terhindar dari risiko melahirkan anak-anak yang stunting secara tepat sasaran.

Terlebih terdapat sejumlah provinsi seperti Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang Angka Kelahiran Total (TFR)-nya masih 2,34 dan lebih tinggi dari rata-rata nasional yang mencapai 2,18. Artinya, dalam setiap 100 ribu penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat ada 1.800 kelahiran per tahun.

“Jumlah yang menikah sekitar 2.500 di Kabupaten Sumbawa Barat. Dari jumlah yang menikah ini, yang hamil di tahun pertama pernikahan sekitar 2 ribuan,” kata Hasto.

Baca juga: Kemenkes: Pangan lokal miliki protein hewani untuk atasi stunting

Oleh karenanya, ia berharap kerja sama dapat menurunkan stunting secara tepat dan terukur. Ia bahkan menyarankan agar pemberian bantuan dan treatment turut digencarkan dengan menggunakan produk lokal seperti telur, ikan lele yang digerakkan melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

VP Marketing Portal Klikdokter, KlikKB, dan Hallobumil Mia Agianti menyambut baik ajakkan tersebut dengan mengatakan keinginannya, untuk memberi social impact terhadap permasalahan stunting yang menimpa anak-anak bayi serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi.

Baca juga: Pemkab Tangerang buat gerakan Bulan Peduli Gizi untuk atasi stunting

Mia menyebut salah satu daerah yang menjadi lokasi kerja mereka adalah Kabupaten Sumbawa Barat di NTB. Mereka menargetkan percepatan penurunan stunting dilakukan melalui pemberian edukasi kepada remaja putri, sekaligus memberikan bantuan atau treatment yang diperlukan, seperti tablet tambah darah dan bahan makanan bergizi.

“Sasarannya, Mia mengatakan, adalah remaja putri, ibu hamil, ibu pascamelahirkan, dan kaum laki-laki, dengan pertimbangan aspek sosiologis, yakni budaya patrilinial,” kata Mia.

Baca juga: Pos Indonesia siap distribusikan bantuan pangan untuk atasi stunting

Selain bersama BKKBN, pihaknya juga akan bekerja sama dengan PT Amman Mineral & Minning Corporation pada bulan Juli 2023, membangun Bale Sehat ,yakni berkonsep HUB untuk menaungi semua aktivitas kesehatan spesifik stunting dan gizi yang dijalankan Klikdokter dan Amman Corporation.

Di dalam Bale Sehat, ada lima aktivitas layanan kesehatan dan gizi anak dan remaja yang akan dijalankan oleh Kader KB dan Klikdokter.

Misalnya, layanan konseling kesehatan mental remaja perempuan dan laki-laki yang di dalamnya ada Bilik Curhat, menyediakan booth produk kesehatan, kelas rutin dari tenaga kesehatan yang memberi edukasi tentang Makanan Pendamping ASI (MPASI), gizi, dan kelas parenting, serta mengadakan aktivitas olah raga untuk orang tua dan anak.

Baca juga: Menko PMK dorong masyarakat Maluku konsumsi ikan atasi stunting
Baca juga: BKKBN: TPK bantu pengelolaan DAK protein hewani guna atasi stunting


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023