minggu depan kami akan tulis surat lagi untuk mengajukan kenaikan harga LPG 12 kilogram
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) memperkirakan mengalami kerugian Rp5 triliun dalam produksi dan penyaluran liquefied petroleum gas (LPG) 12 kilogram untuk 2012.

"Tahun ini diprediksi rugi Rp5 triliun dalam LPG 12 kilogram, itu kan besar. Karena itu tidak ada alasan LPG 12 kilogram itu disubsidi lagi oleh Pertamina," kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya usai peresmian Pertamina Corporate University di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, Pertamina akan mengajukan surat kenaikan harga LPG tersebut untuk 2013 pada minggu depan. Menurut dia jika langkah itu tidak dilakukan maka perusahaan itu akan rugi terus dalam penyaluran LPG 12 kg.

Menurut Hanung, Direksi PT Pertamina (Persero) memiliki tanggung jawab untuk menjalani perusahaan dengan mandat agar tidak rugi. Karena itu, salah satu langkah untuk menghindari kerugian berkelanjutan dari LPG itu adalah Pertamina akan mengirim surat kenaikan harga LPG.

"Tidak perlu menunggu tahun depan, minggu depan kami akan tulis surat lagi untuk mengajukan kenaikan harga LPG 12 kilogram," ujarnya.

Hanung merinci, Pertamina mengalami kerugian Rp4.000-Rp4.500 per kilogram untuk LPG 12 kilogram. Karena itu menurut dia, jika kenaikannya hanya Rp4.000 per kilogram, maka Pertamina belum mendapat untung.

"Kalau dinaikkan Rp4.000 per kilogram, hitungannya impas bagi kami dan belum untung," katanya.

Menurut dia, dirinya belum bisa menyebutkan besaran kenaikan harga LPG tersebut. Namun dia menekankan jika harganya tidak naik maka Pertamina akan merugi lagi di 2013.

"Kerugiannya bisa sama yaitu Rp5 triliun tapi bisa lebih besar karena tergantung harga LPG dunia tahun depan," katanya.

Ia juga mengatakan Pertamina akan menyakinkan para pengambil kebijakan bahwa subsidi oleh korporasi itu keliru. Hal itu, menurut dia sangat merugikan Pertamina karena seharusnya bisa memberikan deviden kepada pemerintah.

Menurut dia, saat ini tidak ada alasan LPG 12 kilogram itu disubsidi lagi oleh Pertamina karena yang kurang mampu sudah disubsidi pemerintah dengan LPG 3 kilogram.
(I028)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012