Tujuannya beliau akan segera mengumpulkan 'potential investor' yang ingin berinvestasi di IKN. Gunanya apa peta itu? Supaya beliau ditanya kalau ada investor yang mau membangun hotel, dimana itu lokasinya, ini berapa hektare ini, bikin rumah sakit in
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo segera mengumpulkan investor potensial yang ingin menanamkan modal di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur, setelah Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan sebelumnya Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk merinci peta IKN sehingga investor yang hendak membangun perumahan, maupun fasilitas pendukung lainnya di IKN dapat terpetakan.

"Tujuannya beliau akan segera mengumpulkan 'potential investor' yang ingin berinvestasi di IKN. Gunanya apa peta itu? Supaya beliau ditanya kalau ada investor yang mau membangun hotel, dimana itu lokasinya, ini berapa hektare ini, bikin rumah sakit ini, mau bikin universitas di situ, bikin lapangan golf di mana," kata Basuki saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Basuki menjelaskan bahwa pihaknya sudah merinci peruntukan lahan di IKN, baik untuk hunian rumah, hunian vertikal, hutan kota, jalur hijau, komersial, olahraga, perkantoran pemerintah, pendidikan, peribadatan, fasilitas kesehatan, hingga taman.

Dengan rincian tersebut, investor potensial dapat memetakan letak fasilitas atau hunian yang akan mereka bangun.

Kementerian PUPR juga sudah menempatkan letak pembangunan dari para investor yang sudah mengajukan komitmen melalui "Letter of Intent" (LOI).

"Jadi ini ada tempat komersial, yang warna kuning itu permukiman dan komersial, yang biru-biru ini perkantoran. Jadi tujuannya itu beliau (Presiden) ngecek nanti setelah Lebaran beliau mudah-mudahan akan ke sana," kata Basuki.

Dari luas lahan untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN seluas 6.600 hektare, Kementerian PUPR mengalokasikan 63 persen luas lahan untuk kawasan hijau.

"Ini sudah semua peruntukannya lebih detil, yang hijauan ini ada 63 persen dari total 6.700 hektare, jadi masih dalam koridor 'Smart Forest City'," kata Basuki.

Basuki menambahkan lahan investasi di IKN ini dapat dibeli, namun ia tidak bisa merinci bentuk status kepemilikan lahan tersebut.

Baca juga: Anggota DPR harap lahan IKN tidak timbulkan masalah ke depan

Baca juga: Luhut undang China berinvestasi di IKN

Baca juga: OIKN targetkan pembangunan IKN tahap pertama selesai tahun 2024

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023