Jakarta (ANTARA News) - Fraksi PDIP DPR mengungkap dugaan adanya suap Rp5 miliar untuk mengganjal penggnaan hak angket Blok Cepu. Dua anggota Fraksi PDIP Hasto Kristanto dan Panda Nababan mengungkap dugaan suap itu dalam Rapat Paripurna DPR di gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa. Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Zainal Ma`arif ini mengagendakan pemandangan fraksi atas usul hak angket Blok Cepu. Rapat paripurna diawali hening cipta untuk korban bencana gempa bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah, setelah hening cipta dan rapat dimulai dan terjadi sejumlah interupsi. Hasto Kristanto mengungkap adanya dugaan suap kepada anggota DPR agar hak angket Blok Cepu terganjal. Dugaan suap tidak hanya berbentuk uang tetap juga berbentu harta. "Saya pernah ditawari rumah dan tanah di sekitar Blok Cepu," katanya. Dengan suap itu, pihaknya mendesak agar persoalan ini dijelaskan terlebih dahulu, bila perlu rapat paripurna ditunda untuk mengusut dugaan suap itu. Panda Nababan juga mengungkap adanya dugaan suap Rp5 miliar agar hak angket bisa diganjal. Drajat Wibowo dari Fraksi PAN juga mendesak dilakukan penghentian rapat paripurna dan selanjutnya dugaan suap Rp5 miliar diselidiki terlebih dahulu. Namun pernyataan itu dibantah anggota Fraksi Partai Golkar Sjamsul Bachri. Dia menyatakan, isu suap itu tidak perlu ditanggapi. Boy Saul dari Fraksi Partai Demokrat menyatakan, rapat paripurna tak perlu ditunda hanya untuk menanggapi isu itu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006