Saya dukung karena orang buta karena katarak setelah operasi akan bisa melihat lagi,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono sangat mendukung pelaksanaan operasi katarak dalam upaya menghindari kebutaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Saya dukung karena orang buta karena katarak setelah operasi akan bisa melihat lagi," kata Wapres Boediono di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta, Jumat.

Hal tersebut disampaikan saat Wapres menghadiri Bakti Sosial Operasi Katarak Ke-12.000 yang diadakan oleh Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami) serta Sidomuncul.

Dikatakan Wapres, beberapa tahun lalu memang sudah digulirkan dengan gencar perlu adanya operasi katarak mengingat banyak masyarakat yang menderita namun tidak memiliki biaya.

"Target 12 ribu mata yang dioperasi tercapai dan kedepan harus ditingkatkan dengan dukungan Kemenkes kemeks dan swasta," katanya.

Dukungan pelaksanaan operasi katarak, katanya, saat ini juga sudah datang dari TNI dan organisasi massa.

"Saya sangat dukung ini bisa ditingkatkan ke daerah dengan meningkatkan jumlah pasien yang dioperasikan" kata Wapres.

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy mengatakan, Indonesia saat ini masih kekurangan dokter mata dan penyebarannya ke daerah belum merata.

"Dokter mata jumlah sekitar 1.100 orang dan 54 persen diantaranya ada di Jawa sehingga luar Jawa masih kurang dan perlu distribusikan lebih merata" kata Nafsiah.

Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat mengatakan jumlah mata yang telah dioperasi selama 2012 sudah mencapai 12 ribu dan hari ini ada lima pasien lagi dioperasi di RSPAD dan 43 pasien di rumah sakit Cikampek.

"Sehingga total jumlah mata yang telah dioperasi sejak 2011 sampai jelang akhir 2012 kerja sama Sidomuncul dan Pernami mencapai 18.068 pasien," kata Irwan.

Bakti Sosial operasi katarak yang dilakukan perusahaan jamu itu dengan Perdami sejak 2011 dilakukan di 25 provinsi, 105 kota melalui 149 rumah sakit.

Provinsi yang telah dilakukan kegiatan itu adalah Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Lampung, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, DI Yogyakarta, Bali, NTB, Bangka Belitung, NTT, Maluku utara, Sulsel, Sulut, Sulteng, Sultra, Gorontalo, Kalsel, dan Kaltim.
(A025/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012