Saya sangat perlu dan harus menjalani satu tindak operasi baru
Karakas (ANTARA News) - Presiden Venezuela Hugo Chavez mengatakan akan kembali menjalani operasi kanker dalam beberapa hari mendatang setelah para dokter di Kuba menemukan sel-sel ganas yang kambuh di bagian pinggulnya.

Berita itu adalah pukulan berat bagi para pendukungnya di negara pengekspor minyak terbesar Amerika Selatan itu, yang memilih kembali Chavez pada pemilu Oktober untuk masa jabatan enam tahun.

Reuters melaporkan Chavez dua kali mengatakan bahwa ia sembuh, dan kemudian kembali ke Kuba untuk mejalani operasi lagi.

Dalam satu pertemuan di istana kepresidenan Miraflores yang disiarkan televisi, Chavez yang didampingi para menteri mengatakan jika terjadi sesuatu terhadap dirinya dan pemilu baru harus dilakukan, para pendukungnya harus memilih Wakil Presiden Nicolas Maduro.

Ini adalah pertama kali pemimpin sosialis itu menyebut nama seorang penggantinya.

Chavez pulang ke Venezuela pada Jumat setelah melakukan perawatan dokter di Kuba, mengakhiri tiga pekan ketidakmunculannya dari kegiatan publik.

"Sayangnya, selama pemeriksaan-pemeriksaan dokter itu mereka menemukan beberapa sel yang menular di beberapa bagian tubuh. Saya sangat perlu dan harus menjalani satu tindak operasi baru," kata pemimpin berusia 58 tahun itu, Sabtu, yang terlihat tegar.

Presiden itu telah tiga kali menjalani operasi kanker di Kuba sejak pertengahan tahun lalu.

Berita mengenai operasi kanker itu mungkin akan menimbulkan keraguan-keraguan baru tentang masa depannya dan nasib "revolusi" gaya Chavez di negara anggota OPEC (Organisasi Negara Pengekspor Minyak) itu.

Chavez, yang menguasai politik Venezuela sejak memerintah 14 tahun lalu, mengatakan ia akan ke Havana, Minggu.

Berdasarkan konstitusi Venezuela, pemilu akan diselenggarakan dalam 30 hari jika Chavez terpaksa melepaskan jabatan dalam empat tahun pertama dari massa jabatannya mendatang, yang menurut rencana akan dimulai 10 Januari.

Presiden itu telah menjalani perawatan medis di rumah sakit Cimeq, Havana sebagai tamu dari sahabatnya dan mentor politiknya, mantan pemimpin Kuba Fidel Castro.

(H-RN)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2012