Di tahun 2012 ini ada 14 kebun raya yang menjadi prioritas pembangunan."
Bogor (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengevaluasi tahapan pembangunan 14 kebun raya yang menjadi prioritas nasional di sejumlah daerah.

"Di tahun 2012 ini ada 14 kebun raya yang menjadi prioritas pembangunan. Sejauh apa prosesnya, dievaluasi diakhir tahun ini untuk mengetahui perkembangan dan hasilnya untuk perbaikan perencanaan 2013," kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI Mustaid Sirega di Bogor, Selasa.

Mustaid mengatakan hal itu dalam acara Evaluasi dan Perencanaan Kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi Ex Situ Tumbuhan Indonesia dalam bentuk Kebun Raya Daerah (PN 9) di Gedung Konservasi LIPI, Bogor, Jawa Barat.

Ia menjelaskan pada Desember 2012 merupakan akhir dari tahun kedua pelaksanaan PN-9. Pada tahun pertama, 2011, dua kebun raya daerah yakni KR Baturaden dan KR Balikpapan yang ditetapkan sebagai kebun raya prioritas, yang dibantu pembangunannya oleh LIPI.

Pada 2012, melalui PN-9 ada tiga kebun raya yang menjadi prioritas yakni KR Enrekang, KR Kuningan, dan KR Samosir.

"Dalam PN-9, LIPI juga melakukan pendampingan dan pada sembilan kebun raya daerah yang juga akan dibangun sehingga totalnya ada 14 kebun raya daerah yang menjadi prioritas di tahun ini," kata Mustaid.

Selain mengevaluasi, katanya, pada 2012 LIPI juga melakukan review terhadap master plan KR Kalimantan Selatan dan KR Sumatera Selatan yang dibuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Selain mereview, Kementerian PU juga melakukan penyusuanan master pland KR Wamena dan KR Cibinong CSC. Dua kebun raya itu akan berada di bawah pengelolaan LIPI.

"Pada 2013 nanti, ada sembilan kebun raya daerah yang mendapat prioritas untuk dibangun. Ini dilakukan setelah LIPI mendapat tambahan pendanaan melalui skema new initiatif dengan target enam kebun raya prioritas yakni KR Wamena, KR Sambas, KR Katingan, KR Kalimantan Selatan, KR Sumatera Selatan, dan KR Pucak," katanya.

Mustaid mengatakan dalam evaluasi itu juga, LIPI membahas agar kebun raya lainnya seperti KR Minahasa, KR Parepare, KR Solok, KR Danau Lait, KR Kendari, dan KR Jambi mendapat prioritas pada 2014 yang merupakan tahun terakhir dari RPJM II.

"Sudah barang tentu ini sangat tergantung dari kesiapan pemda masing-masing, selain pendanaan dari pusat," katanya.

Ia menyebutkan total 25 kebun raya daerah yang sedang digarap pembangunannya.

Dalam pembangunan kebun raya daerah tersebut, sejumlah kendala masih ditemukan yang salah satunya terkait status lahan dan kesiapan pemda.

Ia mengatakan pembangunan kebun raya di seluruh Indonesia sebagai kebutuhan penting dalam upaya penyelamatan flora yang makin terancam kepunahaan dan terkait dengan manfaatnya kelak.

"Idealnya Indonesia membutuhkan 45 kebun raya dan targetnya pada 2020 seluruh kebun raya daerah sudah terbangun," katanya.

Ekspose evaluasi dan perencanaan dihadiri sejumlah peserta yang merupakan kepala daerah dan kepala kebun raya serta staf kebun raya LIPI.

Acara yang berlangsung selama dua hari, 10-11 Desember 2012, dibuka oleh Wakil Kepala LIPI Djusman Sajuti.

Djusman mengatakan hasil ekspose tersebut memiliki arti penting dan tidak diabaikan karena dapat memengaruhi perencanaan yang akan dimatangkan.

"Evaluasi capaian kegiatan pembangunan kebun raya daerah 2012 memperoleh sejumlah output dan agar dipetakan dengan cermat, ini diperlukan dan dapat dipakai untuk masukan dalam perencanaan kegiatan bersama 2013," katanya.

(KR-LR/M029)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012