..agar Muslim Indonesia di Jepang dapat mengambil hikmah dan belajar dari Jepang terutama terkait dengan kebersihan dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tokyo (ANTARA) - Animo jamaah Masjid Indonesia Tokyo, Jepang, saat Ramadhan tahun ini sudah kembali normal seperti sebelum pandemi COVID-19.

“Jadi, pada dasarnya sudah hampir sama dengan sebelum pandemi corona,” kata Ketua Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Muhammad Aziz di Tokyo, Senin.

Dia menyebutkan terutama untuk Sabtu dan Minggu, jamaah yang hadir mencapai 300-350 orang, terdiri dari anak-anak dan dewasa.

“Pada dasarnya setiap hari ada buka puasa sama sahur bersama setiap hari. Kita adakan selalu,” katanya.
Baca juga: KMII Jepang kembangkan SDM untuk menjangkau lebih banyak WNI Muslim

Aziz mengatakan program-program Ramadhan tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, yakni buka puasa bersama, sahur bersama, ceramah dan sholat tarawih

Tahun ini, KMII pun mengadakan dua program yang bertajuk Gen-Q (Generasi Qurani) sebagai tambahan pengetahuan bagi anak-anak terkait agama Islam.

Gen-Q diikuti oleh anak usia Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMP yang mengikuti kegiatan, antara lain shalat ashar berjamaah, kajian sirah sahabat nabi, serta dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
Baca juga: Tokoh muda Muslim Jepang: Dakwah terpenting lewat perilaku

“Dari pengalaman dua minggu ini, kira-kira 150 anak yang bergabung,” kata Aziz.

Selain itu juga digelar tablig akbar dengan mendatangkan Ustaz Sukidi Mulyadi dari Indonesia yang mengusung tema “Membangun Intelektualitas dengan nilai Islam dan Keadaban”.

Dalam tablig akbar yang digelar di Balai Indonesia, Tokyo, penceramah yang menempuh studi S2 dan S3 di Universitas Harvard Amerika Serikat itu menyoroti tentang tiga poin untuk menjadi Muslim yang maju, di antaranya menumbuhkan kecintaan kepada ilmu pengetahuan, menumbuhkan semangat berbelas kasih kepada sesama dan meningkatkan kecintaan kepada tanah air.
Baca juga: Diaspora galang dana untuk bangun masjid Indonesia di Yokohama

Ia juga berpesan agar Muslim Indonesia di Jepang dapat mengambil hikmah dan belajar dari Jepang terutama terkait dengan kebersihan dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain itu, ratusan warga Muslim Indonesia juga memenuhi Balai Indonesia pada Sabtu dan Minggu untuk melaksanakan buka bersama serta shalat Isya dan Tarawih berjamaah.

Mereka saling membawa makanan dan minuman dari rumah masing-masing untuk dibagikan secara cuma-cuma bagi jamaah meskipun panitia dari KMII sendiri sudah menyiapkan takjil dan menu utama.

Bukan hanya diaspora, komunitas tuna rungu dari berbagai negara juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Baca juga: Madrasah Diniyah perdana dibuka di Masjid Indonesia Tokyo

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023