Harus dicari siapa komplotannya, harus transparan agar masyarakat tidak ada lagi yang menjadi korban,
Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH  Muhammad Cholil Nafis menyesalkan penipuan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di masjid-masjid karena mengelabui umat.
 
"Saya menyesalkan penipuan dengan QRIS karena itu mengelabui umat," kata Cholil kepada pers di Jakarta, Selasa.
 
Selain itu dirinya menyesalkan karena pelaku sudah pasti orang pintar dan tahu cara memanfaatkan kelemahan penggunaan QRIS.

Sebelumnya sempat viral perilaku pembajakan kotak amal di masjid-masjid dengan menempelkan stiker QRIS palsu agar dana masuk ke rekening pelaku.
 
Dia mengimbau agar seluruh masjid melakukan pengecekan agar stiker-stiker sejenis tidak ditemukan dalam masjid supaya tidak ada korban berikutnya.
 
"Kasihan, ini bulan Ramadhan, orang-orang lagi pada dermawan, eh ternyata ada yang menipu disini," kata Cholil.
 
Selain itu, ia juga menyarankan kepada para pengurus masjid agar melaporkan ke pihak berwajib jika menemukan stiker-stiker sejenis agar bisa segera dilacak.
 
Menurutnya perbuatan itu tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang. Maka ia berharap agar pihak berwajib melacak komplotan penempel stiker QRIS palsu ini.
 
"Harus dicari siapa komplotannya, harus transparan agar masyarakat tidak ada lagi yang menjadi korban," tambahnya.
 
Cholil juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak bersedekah menggunakan QRIS maka agar waspada dan teliti untuk melihat nama yang tertera. Pastikan nama yang tertera adalah nama yayasan atau masjid dimana stiker tersebut berada.

Baca juga: Polisi ungkap tersangka penempel QRIS sudah beraksi di 38 titik
Baca juga: BI sebut telah blokir QRIS yang disalahgunakan

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023