Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan-perusahaan penyedia konten masih menjajaki sejumlah aplikasi yang mempunyai potensi pasar di beberapa sistem operasi.

"(Aplikasi yang dikembangkan) sebenarnya banyak seperti aplikasi pendidikan, 'e-heath', 'mobile commerce'," kata Ketua Umum Asosiasi Penyedia Konten Online dan Ponsel Indonesia (IMOCA), A. Haryawirasma, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Haryawirasma mengatakan tantangan utama yang dihadapi industri konten yaitu inovasi produk atau aplikasi yang tidak hanya terbatas pada aplikasi terkait hiburan seperti musik atau film.

"Kami terus mendorong agar penyedia konten dalam negeri mengembangkan aplikasi baru sehingga mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing," kata Rasmo, sapaan Haryawirasma.

Rasmo mengatakan perusahaan-perusahaan penyedia konten asing justru tertarik dengan potensi pasar pengguna ponsel pintar di Indonesia yang semakin meningkat.

Selain inovasi, menurut Rasmo, penyedia konten juga mendapatkan tantangan pengembangan aplikasi dari operator telekomunikasi yang mempromosikan layanan-layanan gratis terintegrasi seperti Facebook gratis.

Industri penyedia konten mulai beralih ke pengembangan aplikasi berbasis data di perangkat ponsel-ponsel pintar sejak layanan berbasis pesan singkat terkendala aturan penyelenggaran jasa penyedia konten (content provider).

(I026)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012