Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyesalkan adanya penjarahan terhadap bantuan logistik untuk para korban gempa di tengah jalan. Karena itu, ia meminta agar setiap truk yang mengangkut bantuan logistik bagi para korban gempa dikawal jajaran TNI/Polri, guna mengantisipasi kemungkinan dijarah orang. "Dalam rapat Satkorlak Penanggulangan Bencana DIY sudah diputuskan akan dilakukan pengawalan terhadap setiap truk atau kendaraan angkutan bahan logistik untuk pengungsi korban bencana gempa," ujar dia yang juga Ketua Satkorlak Penanggulangan Bencana (PB) DIY di Kepatihan Yogyakarta, Rabu. Permintaan Sultan HB X itu langsung ditindaklanjuti di lapangan, sehingga kini setiap truk yang mengangkut bantuan logistik yang keluar dari Posko Satkorlak PB di Kepatihan Yogyakarta dikawal oleh polisi maupun anggota TNI. Dengan demikian, upaya untuk melakukan penjarahan terhadap bantuan logistik dapat dihindari, dan bantuan bisa langsung ke tempat tujuan yaitu para pengungsi atau korban bencana gempa yang ada di wilayah DIY. Ia mengatakan semestinya tidak ada penjarahan distribusi bantuan logistik pengungsi, jika semua menyadari bahwa yang lainnya juga belum memperoleh bantuan logistik. "Saya minta penjarahan bantuan logistik dihentikan, mereka yang sudah memperoleh bantuan hendaknya memberikan kesempatan warga lain yang belum memperoleh bantuan," sambungnya. Pada kesempatan itu Sultan mengingatkan bahwa pasca gempa diindikasikan sudah banyak orang dari luar daerah yang masuk Yogyakarta dan berada di lokasi bencana. Pihaknya bukan menuduh mereka yang melakukan penjarahan maupun tindak pencurian harta benda milik korban yang ditinggalkan, jadi jangan salah paham dalam masalah ini. "Karena itu saya berharap agar tidak hanya aparat keamanan yang menjaga, tapi perlu peran warga sendiri untuk menjaga lingkungannya dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan adanya musibah ini," katanya. Sememntara itu, di tempat terpisah Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Departemen Kehutanan Ir Tri Wibowo mengatakan polisi kehutanan (Polhut) siap membantu aparat kepolisian mengamankan aksi pencurian terhadap harta benda milik korban bencana gempa yang saat ini masih ditinggalkan di reruntuhan rumahnya. "Kami siap membantu pengamannan dengan melakukan patroli keliling desa atau kampung di wilayah yang dilanda bencana," ujar dia yang didampingi Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Dephut Ir Broto Hadi di Yogyakarta.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006