Samarinda (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, meminta para bupati dan wali kota di daerah itu untuk berlomba menyiapkan lahan `rice and food estate`.

"Selain program MP3EI, kita juga harus konsen dengan upaya membangun ketahanan dan kedaulatan pangan. Saya minta para bupati/wali kota berlomba menyiapkan lahan untuk pengembangan `rice and food estate di Kaltim," ungkap Awang Faroek pada rapat kerja gubernur bersama bupati dan wali kota Se-Kaltim, di Samarinda, Senin (17/12).

Awang Faroek memberikan apresiasi kepada para bupati yang dianggap telah bersemangat melaksanakan program tersebut.

Di Bulungan, pengembangan program `rice and food estate` Awang Faroek menilai sudah berjalan dengan baik dengan kehadiran sejumlah investor yang menanamkan investasinya di Delta Kayan Food Estate.

Sebagian lahan yang ditanami padi bahkan sudah menghasilkan.

Di Kutai Barat lanjut dia, lahan yang telah disiapkan mencapai 75.000 hektare, Kutai Kartanegara 35.000 hektare, Kutai Timur 65.000 hektare.

Meskipun sebagian dianggap masih bermasalah, namun Awang Faroek mengaku tetap optimistis lahan di Kaltim sudah siap untuk pengembangan ketahanan dan kedaulatan pangan di daerah itu bahkan mendukung kedaulatan pangan nasional.

Terkait hambatan yang terjadi di daerah, Awang Faroek meminta agar bupati dan wali kota lebih mengedepankan kebersamaan demi kepentingan daerah, bukan sebaliknya justru melemahkan perjuangan daerah di pusat terutama menyangkut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Kita perlukan kebersamaan diantara para bupati dan wali kota. Kebersamaan ini akan menguatkan perjuangan kita untuk rakyat, bukan sebaliknya malah melemahkan kekuatan kita. Kalau mau bertengkar, disini saja kita bertengkar. Di pusat, kita harus satu suara," ujar Awang Faroek.

Sementara, Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Dr Edi Effendi mengatakan, jika Kaltim ingin serius membangun ketahanan dan kedaulatan pangan, maka hal yang harus dilakukan yakni, melakukan perluasan lahan, intensifikasi teknologi pangan, distribusi pangan dan melakukan diversifikasi pangan.

"Rencana ini akan berjalan lebih baik jika pemerintah juga menyiapkan konsep transformasi ekonomi dari pemanfaatan `unrenewable resources` ke pengembangan ekonomi berkelanjutan atau renewable resources," kata Edi. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012