Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya pemutakhiran data sasaran untuk mendukung upaya penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Perbaikan dan pemutakhiran data sasaran menjadi salah satu kunci utama dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem," kata Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Ade Rustama dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Ade menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem dari empat persen atau 10,86 juta jiwa pada tahun 2021 menjadi nol persen pada tahun 2024.

Baca juga: Kemenko PMK: Data kredibel penting untuk memadukan sasaran kebijakan

"Pemerintah pada saat ini sedang fokus pada upaya untuk mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024, dengan cara melakukan upaya penurunan kemiskinan ekstrem sebesar 1 persen setiap tahun," katanya.

Berbagai strategi, kata dia, terus dilakukan di antaranya melalui perbaikan dan pemutakhiran data sasaran, optimalisasi konvergensi program melalui peran CSR dan partisipasi masyarakat, serta pemantauan dan pengawasan program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem secara berkala.

"Pemerintah terus menggencarkan berbagai strategi dalam rangka menangani persoalan kemiskinan ekstrem di berbagai daerah," katanya.

Ade menambahkan bahwa keluarga miskin ekstrem akan menerima program bansos reguler melalui sinkronisasi data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Baca juga: Menko PMK: Pemda agar optimalkan data kemiskinan ekstrem

"Berdasarkan data yang ada, program bantuan sosial reguler telah berhasil tersalurkan sebanyak 95 persen lebih pada tahun 2022," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan konvergensi program penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Konvergensi program dengan melibatkan semua pemangku kepentingan menjadi kunci utama dalam penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting," katanya.

Muhadjir menjelaskan bahwa permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem saling beririsan sehingga upaya penanganan yang dilakukan dapat berjalan simultan dan berkesinambungan.

Baca juga: Menko PMK: Kolaborasi jadi kunci penting penanganan kemiskinan ekstrem

Konvergensi program, kata dia, merupakan pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting dan sekaligus menghapus kemiskinan ekstrem kepada sasaran prioritas.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023