Operator harus jeli memanfaatkan kehadiran OTT, karena dapat membuka peluang bisnis baru yang menguntungkan,"
Jakarta (ANTARA News) - Kehadiran penyelenggara layanan Over The Top (OTT) seperti Google, Microsoft, Apple, Yahoo, Facebook, Research In Motion, dan lainnya dinilai tidak selalu berdampak buruk pada kinerja jaringan operator.

"Operator harus jeli memanfaatkan kehadiran OTT, karena dapat membuka peluang bisnis baru yang menguntungkan," kata President Director PT Ericsson Indonesia, Sam Saba, pada acara Diskusi Akhir Tahun bertajuk "OTT: Friend or Foe", di Jakarta, Selasa.

Menurut Sam, berdasarkan pengalaman Ericsson yang bermitra dengan para operator telekomunikasi di lebih dari 180 negara, kehadiran konten OTT yang menarik justru dapat dimonetisasi operator dalam memasarkan layanan datanya.

"Pelanggan bisa diberi pilihan mengakses OTT sesuai kebutuhannya. Dari situ bisa dibuatkan paket OTT yang sesuai keinginan pelanggan, dengan paket harga yang menarik," kata Sam.

Diketahui, kejayaan operator telekomunikasi belakangan dalam menyediakan jasa layanan tradisional seperti voice dan SMS semakin menurun, sejak akses internet kian mudah didapat dan menjamurnya layanan social media.

Pelanggan telekomunikasi seluler lebih mudah dan cepat mengakses internet, condong beralih ke layanan messaging yang disediakan OTT seperti Whatsapp, BlackBerry Messenger, Skype, Line, Yahoo Messenger, Gtalk, textPlus, Pinterest, bahkan Facebook dan Twitter.

Alhasil, pendapatan operator dari segmen voice dan SMS jadi tergerus karena sebagian pelanggan lebih mengutamakan komunikasi via OTT messenger.

Menurut Sam, bekerja sama dengan pemain OTT dan memberikan pelayanan yang baik untuk pelanggan adalah kombinasi yang mendukung suksesnya operator di berbagai negara.

"Semakin besarnya pengguna layanan data di Indonesia, kami melihat semakin penting bagi operator menerapkan layanan yang lebih personal bagi pelanggan yang disesuaikan untuk kebutuhan masing-masing," kata Sam.

Ia menambahkan, Ericsson menjadi saksi bahwa terjadi revolusi luar biasa di dunia, di mana telekomunikasi --terutama selular-- menjadi salah satu pilar utama dalam menuju masyarakat berjejaring (networked society)," ujar Sam.

Bekerja sama dengan pemain OTT dan memberikan pelayanan yang baik untuk pelanggan, adalah kombinasi yang mendukung suksesnya operator di berbagai negara.

"Didukung dengan peningkatan kinerja jaringan, kami percaya bahwa industri telekomunikasi di Indonesia akan terus berkembang menunjang pertumbuhan sosial dan ekonomi negara ini," kata Sam.
(ANT)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012