Setelah diambil alih pemerintah dari pihak NAA Jepang, Inalum bisa berdiri menjadi BUMN atau bisa bergabung dengan BUMN yang sudah ada,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memiliki opsi menjadikan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai BUMN baru atau bergabung dengan BUMN yang sudah ada pasca berakhirnya kerja sama dengan pihak Nippon Asahan Aluminium (NAA) pada 2013.

"Setelah diambil alih pemerintah dari pihak NAA Jepang, Inalum bisa berdiri menjadi BUMN atau bisa bergabung dengan BUMN yang sudah ada," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Agus Tjahajana, di Jakarta, Jumat.

Opsi menjadi BUMN dan menjadi perusahaan sendiri, menurut Agus, memiliki nilai positif bagi Inalum.

"Jika berdiri sendiri, Inalum bisa fokus mengembangkan bisnisnya dalam memproduksi `aluminium ingot`. Berbeda jika menjadi anak usaha BUMN lain karena pengembangan bisnisnya harus disesuaikan," katanya.

Jika bergabung dengan BUMN lainnya, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), lanjut Agus, maka perusahaan tersebut bisa melakukan sinergi ke sektor hulu alumina. Apalagi saat ini Aneka Tambang tengah mengembangkan pabrik pengolahan dan permurnian (smelter) bauksit menjadi alumina.

"Alumina adalah komoditas hasil pengolahan dari bauksit dan menjadi bahan baku industri aluminium hulu dengan produknya `aluminium ingot`. Indonesia adalah negara produsen bauksit terbesar keenam di dunia, namun pengolahan bahan baku utama bauksit menjadi alumina hingga kini belum ada di Indonesia," ujarnya.

Agus menambahkan, bauksit justru diekspor ke berbagai negara dan Inalum masih mengimpor alumina dari Australia.

"Dengan Aneka Tambang memproduksi alumina maka Inalum akan mudah mendapatkan bahan baku," katanya.
(KR-SSB/A023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012