Jakarta (ANTARA) - Snap Inc pada Rabu (19/4) mengumumkan bahwa chatbot kecerdasan buatan (AI) mereka sekarang dapat merespons pesan pengguna dengan gambar yang sepenuhnya dihasilkan oleh AI, pemilik aplikasi pesan foto Snapchat memperdalam pekerjaannya dalam teknologi AI.

Pengumuman itu datang di KTT Mitra tahunan Snap. Perusahaan bertujuan menggunakan teknologi untuk mempercepat pengembangan fitur augmented reality (AR), atau gambar terkomputerisasi yang dilapiskan di atas foto dan video dari dunia nyata, dalam laporan yang disiarkan Reuters, Kamis.

AI generatif telah menarik perhatian industri teknologi dalam beberapa bulan terakhir dan dapat menghasilkan teks atau foto asli sebagai respons terhadap permintaan.

Chatbot Snap, yang disebut My AI dan dapat membantu pengguna dengan segala hal mulai dari menulis puisi hingga mencari informasi, dibangun menggunakan teknologi ChatGPT milik startup OpenAI.

My AI sekarang tersedia secara gratis untuk semua pengguna Snapchat dan dapat dipanggil untuk merespons pertanyaan dalam percakapan antara teman di Snapchat. Chatbot itu pertama kali diluncurkan untuk pengguna yang membayar 3,99 dolar Amerika Serikat per bulan untuk langganan premium Snapchat+.

Baca juga: Snapchat uji coba fitur berlangganan

My AI dapat membantu pengguna menjelajahi lebih banyak bagian aplikasi Snapchat dengan merekomendasikan lensa, yang dapat menambahkan efek pada foto dan video, atau menggunakan fitur peta aplikasi untuk merekomendasikan tempat nyata yang bisa dikunjungi, kata CEO Snap Evan Spiegel dalam sebuah wawancara.

"Ini adalah pertama kalinya kami membawa AI ke dalam komunikasi, yang merupakan inti dari layanan kami. Orang benar-benar menggunakan My AI sebagai alat kreatif," kata Spiegel.

Kemampuan My AI untuk merespons pengguna dengan gambar yang dihasilkan oleh AI akan tersedia pertama kali di Snapchat+, yang telah mencapai 3 juta pelanggan.

Seiring dengan berkembangnya chatbot AI, muncul kekhawatiran tentang apakah AI dapat melakukan plagiarisme terhadap karya yang diterbitkan, memberikan informasi yang tidak akurat, atau memberikan respons yang merugikan terhadap pertanyaan.

Snap mengatakan telah menambahkan pembatas keselamatan baru pada My AI, termasuk pembatasan sementara akses pengguna ke chatbot jika mereka secara berulang kali mengajukan pertanyaan yang tidak pantas atau merugikan.

Snap menganalisis percakapan dengan My AI dan telah menemukan bahwa 99,5 persen respons chatbot sesuai dengan pedoman komunitas Snapchat, kata Spiegel.

Dia menambahkan bahwa My AI sekarang juga akan mempertimbangkan usia pengguna untuk memastikan percakapan sesuai dengan usia.

Baca juga: Snapchat kerjakan chatbot AI yang ditenagai ChatGPT

Perusahaan yang berbasis di Santa Monica, California, AS itu juga meluncurkan fitur cermin AR baru yang dapat dipasang di toko untuk membantu pelanggan mencoba pakaian secara virtual atau melihat aksesori mana yang cocok dengan pakaiannya. Peritel Nike dan Men's Warehouse menggunakan cermin tersebut di beberapa toko, kata Snap.

Cermin tersebut adalah bagian dari divisi perusahaan yang diluncurkan oleh Snap bulan lalu untuk membantu perusahaan-perusahaan lain membangun pengalaman AR untuk aplikasi dan situs web mereka sendiri.

Usaha tersebut juga dapat membantu Snap melakukan diversifikasi di luar iklan digital, yang saat ini merupakan sebagian besar dari pendapatannya.

Baca juga: Snapchat rilis fitur untuk orang tua pantau kontak di ponsel anaknya

Baca juga: Jepang akan buat pedoman penggunaan chatbot AI di sekolah

Baca juga: Google buka akses ke Bard untuk saingi ChatGPT

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023