bagus sekali kalau dilihat dari kawasan pantai seperti ini
Ambon (ANTARA) - Para pemudik di Pelabuhan Penyeberangan Feri Hunimua di Maluku Tengah, beramai-ramai mengabadikan momen gerhana matahari hibrida saat menunggu kapal sandar.

"Seumur hidup baru kali ini lihat gerhana matahari lokasinya pun pas di pinggir pantai, jadi terlihat jelas," ujar salah satu pemudik, Ayu Ladia di Ambon, Kamis.

Berdasarkan pantauan di lokasi durasi gerhana matahari sebagian itu dapat diamati di Ambon dan sekitarnya selama 3 Jam 9 menit 28.7 detik yakni di pukul 13:34 WIT. Sedangkan gerhana matahari total dapat diamati di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Para pemudik di pelabuhan tersebut pun beramai-ramai mengabadikan momen langka itu dengan kamera ponselnya masing-masing.

"Ternyata bagus sekali kalau dilihat dari kawasan pantai seperti ini, tampak matahari seperti berada di tengah lingkaran pelangi. Apalagi cuacanya mendukung," ucap pemudik lainnya Abdul Azis.

Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang dalam jalurnya mengalami dua fase sekaligus, yaitu fase cincin dan fase total.

Baca juga: Warga antusias saksikan gerhana matahari sebagian di Ambon
Baca juga: Warga MBD saksikan gerhana matahari total

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Ambon telah melakukan pengamatan fenomena gerhana matahari hibrida sebagian di kawasan Tugu Christina Martha Tiahahu, Karang Panjang Ambon, pada 20 April 2023.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Luthfy Pary, mengatakan pengamatan gerhana matahari hibrida dilakukan mulai pukul 10.30 WIT.

Pada pemantauan gerhana matahari, lanjut dia, BMKG menyiapkan peralatan teropong yang bisa digunakan masyarakat untuk melihat langsung proses gerhana.

Ia menjelaskan ada macam-macam tipe gerhana karena jarak bulan ke bumi berubah-ubah. Orbit bumi berbentuk elips, sehingga posisi bulan dapat berada di titik terjauh (apogee) atau terdekat (perigee).

Gerhana terjadi saat bulan berada di antara matahari dan Bumi. Pada saat bulan lebih dekat ke bumi, piringan bulan akan menutupi seluruh piringan matahari (yang ukurannya lebih besar namun lebih jauh dari bumi) sehingga bayangan bulan atau umbra akan jatuh ke permukaan bumi. Inilah yang disebut gerhana matahari total.

Pada saat bulan berada di titik terjauh dari bumi, maka permukaan matahari tidak tertutup seluruhnya, menyisakan bagian luar yang menyerupai cincin.

Namun ada saatnya kelengkungan bumi turut berperan dalam menghasilkan dua jenis gerhana pada satu fenomena gerhana yang sama.

Baca juga: BMKG: Sultra hanya alami gerhana matahari sebagian

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023