Menjadi prasyarat munculnya umat yang terbaik
Jakarta (ANTARA) - Din Syamsuddin mengatakan agar masyarakat kembali kepada fitrah (sifat asal) manusia pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dalam memperingati Idul Fitri 1444 H .

"Ibadah Ramadhan yang lalu telah membawa kaum Muslimin dan Muslimat kembali kepada fitrah kemanusiaan yang sejati," kata Din seusai acara Shalat Idul Fitri di Jakarta, Jumat.
 
Din mengatakan fitrah kemanusiaan memiliki dimensi ganda, dimensi kesucian agar kembali kepada kesucian diri dan dimensi potensi kekuatan yaitu tampil dengan kekuatan baru.
 
Menurut dia jika fitrah kemanusiaan dapat diraih maka manusia akan menjadi umat yang terbaik secara kolektif sebagaimana yang disabdakan oleh nabi.

Baca juga: Jamaah padati Masjid Darul Ulum FKIP Uhamka

Baca juga: Gerimis tipis warnai shalat Id di lapangan Gedung PP Muhammadiyah

 
"Menjadi manusia yang lahir dari pribadi Muslim mulia dan menjadi prasyarat munculnya umat yang terbaik," sambung mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah itu.
 
Din juga mengatakan bahwa umat Muslim memiliki andil yang besar dalam pergerakan dan perjuangan masyarakat Indonesia dalam meraih kemerdekaan
 
Umat Islam telah memimpin perlawanan terhadap penjajah, begitupun ulama beserta 73 kesultanan Islam telah merelakan diri bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata dia.
 
"Merelakan diri bergabung dengan NKRI ini termasuk juga turut andil dalam kemerdekaan inilah (fitrah) yang jangan sampai dilupakan," ujarnya.
 
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta ini mengingatkan masyarakat agar tidak menghapus jejak Islam di Indonesia karena itu merupakan fitrah negara ini.
 
Dia juga mengingatkan kepada umat Islam agar tidak menuntut hak dan meminta untuk di-anakemas-kan.
 
"Mari bangkit menjadi individu yang terbaik dan kemudian menentukan masa depan Indonesia," tutupnya.

Baca juga: Haedar Nashir apresiasi Menag ayomi perbedaan Lebaran

Baca juga: Ribuan warga antusias laksanakan Shalat Idul Fitri di Lapangan Lodaya

 

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023