diterapkan untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek
Purwakarta (ANTARA) - PT Jasamarga Trans Jawa Tol (JTT) menerapkan sistem buka-tutup arah berlawanan secara situasional dari KM 70 sampai KM 47 arah Jakarta ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek, pada arus balik Lebaran 2023, Senin.

Vice President Corporate Secretary and Legal JTT Ria Marlinda Paallo dalam keterangan yang diterima di Purwakarta, Jawa Barat, Senin, mengatakan buka-tutup "contraflow" (arah berlawanan) diterapkan untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek.

Ia menyebutkan rekayasa lalu lintas berupa arah berlawanan itu diterapkan atas diskresi pihak kepolisian.

Saat ini JTT mengoptimalkan pelayanan transaksi di Gerbang Tol Cikampek Utama dengan mengoperasikan total 24 gardu tol arah Jakarta dari kondisi normal 15 gardu tol, dan penyiagaan tambahan 30 unit mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi.

JTT juga mengimbau pengguna jalan Tol Trans Jawa untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol. Pastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup.

Baca juga: Muhadjir: Saldo kartu tol Kalikangkung-Cikampek minimal Rp400 ribu

Baca juga: JasaMarga diskon 20 persen tarif tol Semarang-Jakarta pada 27-29 April


PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebelumnya mencatat sebanyak 12 ribu kendaraan mengalami saldo kurang di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang pada saat musim mudik Lebaran 2023.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyampaikan terdapat 12.209 kendaraan dengan saldo kurang di GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang pada musim mudik Lebaran 2023.

Di GT Kalikangkung, pengguna jalan membayar tarif tol dari Cikampek menuju Semarang.

Lisye mengatakan jumlah tersebut adalah sebesar 3,97 persen dari total 306.980 kendaraan yang melakukan transaksi di GT Kalikangkung.

Menurut dia, dengan adanya saldo e-toll kurang dan dilakukannya top up e-toll di gardu tol, maka akan mengakibatkan waktu penundaan yang cukup signifikan.

Dengan adanya waktu penundaan tersebut, pihaknya mencatat rata-rata penurunan kapasitas transaksi gardu tol di GT Kalikangkung sebesar -5 persen per jam.

"Semula dalam 1 menit kami bisa melayani transaksi hingga lima kendaraan, jika pengguna jalan kurang saldo dan harus melakukan top up di gardu tol, maka 1 menit hanya bisa melayani satu kendaraan,” katanya.

Baca juga: 507.287 kendaraan tinggalkan Jakarta melalui GT Cikampek Utama

Baca juga: 393.060 kendaraan tinggalkan Jakarta melalui GT Cikampek Utama

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023