Hong Kong (ANTARA) - Saham melemah secara luas pada awal perdagangan Selasa, sementara dolar AS juga turun karena investor mempertimbangkan laporan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan ekonomi di minggu yang sibuk.

Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,7 persen pada pukul 02.20 GMT. Indeks acuan Hang Seng Hong Kong merosot 1,2 persen, sementara indeks saham unggulan daratan CSI 300 kehilangan 0,7 persen.

Pasar di Australia dan Selandia Baru tutup untuk liburan. Sementara itu, indeks acuan Nikkei Jepang terangkat 0,5 persen. Saham berjangka AS, e-mini S&P 500 kehilangan 0,2 persen.

Pada Senin (24/4/2023), Nasdaq ditutup lebih rendah, S&P 500 dan Dow menguat, dengan tekanan dari ekuitas megacaps terkemuka karena investor menunggu hasil dari perusahaan termasuk Microsoft, sementara saham Tesla jatuh karena kekhawatiran tentang rencana pengeluarannya.

"Ada banyak ketidakpastian. Orang-orang masih tidak tahu berapa banyak pinjaman bank telah dipengaruhi oleh perkembangan terakhir... ketika inflasi akan mencapai puncaknya," kata Prashant Bhayani, kepala investasi Asia, BNP Paribas Wealth Management.

Bhayani juga menunjukkan kecemasan tentang titik lemah lain yang mungkin terpapar oleh gejolak perbankan AS dan Swiss.

Pelaku pasar sedang menunggu laporan keuangan perusahaan dan sejumlah data ekonomi dari AS, Eropa, dan China untuk isyarat tentang momentum pertumbuhan dan kapan resesi ekonomi AS mungkin dimulai, tambahnya.

Di pasar obligasi pemerintah AS, imbal hasil turun karena para peserta mencari tempat yang tidak terlalu berisiko untuk memarkir uang tunai di tengah kekhawatiran mendekati tenggat waktu plafon utang.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun tipis menjadi 3,4787 persen pada pukul 02.20 GMT, setelah menguat sehari sebelumnya menjadi 3,5034 persen.

Imbal hasil surat utang pemerintah satu bulan naik dari level terendah sejak Oktober pada Senin (24/4/2023) di tengah kekhawatiran tentang potensi kebuntuan atas plafon utang AS.

Indeks dolar turun 0,1 persen, membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Investor menantikan data ekonomi AS lebih lanjut minggu ini untuk mengukur langkah kebijakan Federal Reserve selanjutnya.

Emas spot diperdagangkan pada 1.998,68 dolar AS per ounce.

Harga minyak stabil karena investor mempertimbangkan perjalanan liburan yang kuat di China yang dapat meningkatkan permintaan bahan bakar dengan prospek kenaikan suku bunga di tempat lain yang memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Minyak mentah Brent naik tipis 5 sen menjadi diperdagangkan di 82,78 dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik tipis 9 sen menjadi diperdagangkan di 78,85 dolar AS per barel.

Baca juga: Wall Street beragam, Nasdaq ditutup jatuh tertekan saham teknologi
Baca juga: Minyak turun di Asia, investor kaji permintaan China dan suku bunga
Baca juga: Emas terkerek 9,30 dolar AS didorong oleh "greenback" yang melemah
Baca juga: Dolar turun di awal sesi Asia, pedagang perkirakan bunga segera turun

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023