Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sistem one way (rekayasa satu arah) yang diterapkan di sejumlah ruas tol pada arus mudik dan arus balik tahun ini menyebabkan keterlambatan pada sejumlah bus.
 
"Dari sisi angkutan umum kita mengalami kendala dengan penenerapan one way," kata Syafrin saat ditemui di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Selasa.
 
Syafrin mengatakan penerapan sistem satu arah tersebut berakibat pada terlambatnya sejumlah bus yang akan kembali dari daerah menuju Jakarta pada arus mudik atau sebaliknya pada arus balik.
 
Dia menjelaskan akibat sistem tersebut maka bus menjadi tidak bisa berjalan di jalan tol dan mengharuskan bus melalui jalan arteri yang juga dipadati pemudik dengan kendaraan roda dua.

Baca juga: Korlantas sebut arus balik di tol fungsional Cipali-Cisumdawu lancar

Baca juga: Pelni Manokwari sebut arus balik penumpang mulai H+4
 
"Contohnya, kemarin pada 20 April banyak bus yang belum tiba di terminal pada waktunya, artinya ada keterlambatan disini," ujarnya.

Bus yang seharusnya berangkat pagi ternyata tidak jadi berangkat karena bus harus melalui jalur arteri sehingga bus tiba terlambat.
 
Syafrin mengatakan pihaknya akan mengkoordinasikan hal terkait kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri agar tidak terjadi hal yang sama di masa mendatang.
 
"Barangkali di jalan tol disiapkan satu lajur contraflow (melawan arus) khusus bus sehingga bus untuk angkut pemudik tidak terlambat," katanya.
 
Sebelumnya Polri menetapkan sistem rekayasa satu arah di beberapa ruas tol pada puncak arus mudik dan arus balik Lebaran 2023. Sistem ini memudahkan pemudik dengan membantu mengurangi kemacetan di sejumlah titik.*

Baca juga: 1.073 penumpang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok pada H+3 Lebaran

Baca juga: Arus lalu lintas di jalur Puncak berangsur normal setelah macet total

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023