Jakarta (ANTARA) - Enam perusahaan teknologi canggih Amerika Serikat, Selasa (25/4) mengumumkan rencana untuk berinvestasi sebesar 1,9 miliar dollar AS (Rp28,3 triliun) di Korea Selatan.

Investasi tersebut akan difokuskan pada sektor bahan bakar hidrogen, semikonduktor, dan fasilitas ramah lingkungan, kata kantor presiden Korea Selatan.

Pengumuman tersebut dibuat pada upacara investasi yang dihadiri oleh Presiden Yoon Suk Yeol selama kunjungannya ke Amerika Serikat seperti dilaporkan Yonhap pada Rabu (26/4) waktu setempat.

Baca juga: Qoala raih 7,5 juta dolar AS dari pendanaan seri B+

Enam perusahaan tersebut adalah Air Products dan Plug Power dari sektor bahan bakar hidrogen, onsemi dan Greene Tweed dari sektor semikonduktor, serta PureCycle Technologies dan EMP Belstar dari bisnis ramah lingkungan.

Presiden Yoon berterima kasih kepada CEO dari enam perusahaan tersebut atas keputusan investasinya dan mengungkapkan komitmen pemerintah Korea Selatan untuk mendukung investasi dalam teknologi canggih.

Perusahaan-perusahaan tersebut berencana untuk membangun fasilitas produksi di Korea Selatan, yang akan membantu memperkuat kerja sama rantai pasokan dan teknologi canggih kedua negara dan berkontribusi pada transisi ke struktur industri dan energi yang ramah lingkungan.

Pengumuman tersebut datang sehari setelah layanan streaming Amerika Serikat, Netflix mengungkapkan rencana untuk berinvestasi 2,5 miliar dollar AS di Korea Selatan selama empat tahun ke depan untuk memproduksi serial TV, film, dan acara skrip Korea.

Yoon kemudian menghadiri meja bundar bisnis yang melibatkan perusahaan dari kedua negara, termasuk Samsung, SK, Hyundai, Qualcomm, Lam Research, dan Boeing, untuk membahas kerja sama di masa depan dalam industri canggih seperti semikonduktor, kendaraan listrik, baterai, kecerdasan buatan, dan bio.

Selama acara tersebut, perusahaan teknologi Amerika, Corning mengumumkan rencana untuk menginvestasikan tambahan 1,5 miliar dollar AS di Korea Selatan.

Meja bundar tersebut juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho, Menteri Industri Lee Chang-yang, dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.

Baca juga: Nvidia tingkatkan "chip video game" dengan teknologi AI

Baca juga: Aplikasi keuangan Monit bantu perusahaan fokus pada bisnis

Baca juga: OJK minta fintech tak ubah bunga sepihak untuk lindungi UMKM

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023