Mumbai (ANTARA) - India kemungkinan akan memproduksi 32,8 juta ton gula pada tahun pemasaran 2022-2023, turun 3,5 persen dari perkiraan sebelumnya, karena hasil tebu di negara-negara bagian penghasil utama turun akibat kondisi cuaca yang tidak menentu, sebuah badan perdagangan terkemuka mengatakan pada Rabu.

Produksi gula yang lebih rendah dapat membatasi ekspor dari eksportir terbesar kedua di dunia itu, mengangkat harga global dan memungkinkan saingannya Brasil dan Thailand untuk meningkatkan pengiriman mereka.

"Curah hujan tidak menentu. Tanaman tebu tidak mendapatkan curah hujan yang cukup selama fase pertumbuhan dan terlalu banyak ketika tidak diperlukan," kata Aditya Jhunjhunwala, presiden Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA).

Badan perdagangan itu pada Januari memperkirakan India memproduksi 34 juta ton pada musim saat ini yang berakhir pada 30 September, setelah memanen rekor 35,8 juta ton pada musim sebelumnya.

ISMA mengharapkan produksi sebesar 36,5 juta ton pada awal musim Oktober 2022. Reuters adalah yang pertama melaporkan pada Desember tentang kemungkinan penurunan produksi.

Cuaca memangkas produksi produsen utama negara bagian Maharashtra menjadi 10,5 juta ton dari 13,7 juta ton tahun lalu, katanya.

Pengurangan ini tidak memberikan ruang bagi ekspor tambahan dari negara tersebut, kata Jhunjhunwala.

India mengizinkan pabrik untuk mengekspor hanya 6,1 juta ton gula pada musim 2022-2023, tetapi pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi diharapkan mengizinkan pengiriman tahap kedua.

India mengekspor rekor 11,2 juta ton gula pada musim 2021-2022 sebelumnya.

Negara ini terutama mengekspor gula ke Indonesia, Bangladesh, Malaysia, Sudan, Somalia dan Uni Emirat Arab.

Meski terjadi penurunan produksi gula, masih ada cukup pasokan di dalam negeri untuk memenuhi konsumsi lokal sebesar 27,5 juta ton, kata Jhunjhunwala.

Negara itu dapat memulai tahun pemasaran 2022-2023 pada 1 Oktober dengan stok bawaan sebesar 6,2 juta ton, turun dari 7 juta ton musim ini, tambahnya.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023