Jakarta (ANTARA) - BRI mengungkapkan penurunan loan at risk (LAR) di posisi Rp.99,79 triliun, sejalan dengan pulihnya perekonomian Indonesia pasca pandemi COVID-19.

“Jadi sampai Maret 2023 secara konsisten, LAR COVID di BRI terus menurun, kalau di titik tertinggi LAR COVID sampai Rp293 triliun lebih, maka posisi di Maret sudah berada di Rp99,79 triliun. Sehingga penurunannya sudah lebih dari Rp100 triliun sendiri,” ungkap Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto di Jakarta, Kamis.

LAR merupakan indikator risiko atas kredit yang disalurkan yang terdiri atas kredit kolektibilitas satu yang telah direstrukturisasi, kolektibilitas dua, atau dalam perhatian khusus, serta kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

BRI mencatat, sekitar 61 persen penurunan LAR tersebut direalisasikan nasabah yang mampu membayar.

Agus lanjut menjelaskan, kredit gagal terhitung hanya sebesar 2 persen dengan NPL 11 persen. Dengan hasil tersebut, BRI optimistis mampu berkembang dikarenakan memiliki pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage yang mencapai 282,49 persen, serta LAR Coverage yang tercatat 49 persen.

“Dengan default rate yang kurang lebih 11%, kami cukup confidence dan nyaman bahwa untuk kredit restrukturisasi yang terkait dengan risiko LAR Covid sudah cukup termitigasi dengan baik,” jelasnya.

Direktur Utama BRI Sunarso menambahkan, secara akumulasi, kredit restrukturisasi BRI mencapai Rp263,39 triliun, namun jumlah kredit yang tidak mampu diselamatkan hanya 2 persen. Hal tersebut membuat posisi BRI cukup aman dari terjadinya pemburukan restrukturisasi.

“Cadangan kita terhadap risiko terjadinya pemburukan restrukturisasi COVID-19 ini menurut saya bukan hanya cukup, tetapi jauh lebih dari cukup, karena potensi tidak bisa diselamatkan hanya 2 persen sementara kita cadangkan sampai 49 persen,” tambah Sunarso.

Baca juga: Pendapatan berbasis komisi BRI tumbuh 11,45 persen di kuartal I-2023

Baca juga: BRI optimis Indonesia aman dari dampak gejolak ekonomi global


Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023