Khartoum (ANTARA) - Paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Sudan menembaki pesawat evakuasi Turki saat mendarat di bandara Wadi Seyidna di luar ibu kota Khartoum pada Jumat, sehingga merusak sistem bahan bakar pesawat, lapor militer Sudan.

Ratusan orang tewas dan puluhan ribu orang lainnya menyelamatkan diri dari Sudan selama dua pekan konflik antara militer dan rivalnya.

Kedua faksi pada Kamis malam sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata 72 jam yang memungkinkan akses kemanusiaan.

Namun demikian, perang masih terjadi di sejumlah wilayah di ibu kota Khartoum pada Jumat, menurut saksi mata dan siaran video secara langsung.

Kementerian Pertahanan Turki membenarkan bahwa pesawat evakuasi mereka ditembaki dan menurutnya tidak ada korban luka dalam peristiwa tersebut.

RSF membantah telah menembaki pesawat tersebut dan menuding militer "menyebar kebohongan".

"Pasukan kami masih berkomitmen pada gencatan senjata kemanusiaan yang disepakati sejak tengah malam dan tidak benar bahwa kami menargetkan setiap pesawat yang melintasi langit Wadi Seyidna di Kota Omdurman," kata RSF lewat pernyataan.

Menurut militer Sudan, pesawat itu kini dalam perbaikan.

Sumber: Reuters
Baca juga: Tentara Sudan setuju perpanjang gencatan senjata selama 72 jam
Baca juga: PBB serukan upaya perdamaian di Sudan untuk cegah krisis pengungsi
Baca juga: WHO sambut gencatan senjata di Sudan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023