Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan sebaran realisasi investasi antara Jawa dan luar Jawa semakin berimbang dalam 11 triwulan terakhir.

“Dulu itu investasi dari Indonesia sejak merdeka sampai kuartal III 2020, di Jawa lebih banyak daripada luar Jawa. Alhamdulillah sejak 2020, sampai dengan sekarang itu di luar Jawa sudah meningkat terus. Artinya tidak lagi ada kecemburuan investasi antara Jawa dan luar Jawa. Sudah 11 triwulan berturut-turut, dua tahun lebih realisasi Jawa dan luar Jawa sudah berimbang sekali,” katanya dalam paparan realisasi investasi triwulan I 2023 di Jakarta, Jumat.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, dari total realisasi investasi pada triwulan I 2023 sebesar Rp328,9 triliun, sebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan I 2023 masih terus mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp172,9 triliun atau 52,6 persen dari total capaian realisasi investasi. Angka ini meningkat 16,3 persen dari periode yang sama di tahun 2022.

Sementara itu, realisasi investasi di Jawa pada periode tersebut tercatat Rp156,0 triliun atau mencapai 47,4 persen dari total capaian realisasi investasi. Angka tersebut juga tercatat tumbuh 16,7 persen secara tahunan (yoy).

Bahlil memprediksi ke depan investor akan banyak memilih berinvestasi di luar Jawa. Hal itu lantaran sejumlah faktor diantaranya biaya tenaga kerja yang jauh lebih murah, infrastruktur yang semakin baik begitu pula arus logistiknya serta bahan baku yang melimpah di luar Jawa.

Sepanjang periode Januari-Maret 2023, total realisasi investasi sebesar Rp328,9 triliun tersebar di sejumlah provinsi, paling tinggi yaitu Jawa Barat dengan Rp50,0 triliun, diikuti oleh Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.

Khusus untuk capaian realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) provinsi Sulawesi Tengah kembali berhasil mencatatkan sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi yaitu sebesar 1,9 miliar dolar AS dan kemudian diikuti oleh Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, serta Riau.

Sementara untuk realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp21,9 triliun dan diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Riau.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023