Seoul (ANTARA News) - Ikon pop Korea Selatan Rain terpojok setelah dikabarkan menjalin hubungan dengan aktris televisi sehingga dia dituduh menyepelekan syarat wajib militer yang dijalaninya.

Hubungan Rain dengan Kim Tae-Hee, aktris drama televisi Korea Selatan, pertama kali dilaporkan sebuah  tabloid pada Selasa lalu dan membuat kehebohan dari para penggemar di jejaring sosial dan situs entertainment.

Majalah itu memajang foto Kim (32) yang mengenakan topi serta masker sedang masuk ke mobil yang disupiri Rain yang kini sedang menjalani dua tahun wajib militer.

"Mereka sedang mengenal satu sama lain," kata pernyataan agensi Kim, mengonfirmasi bahwa keduanya telah berpacaran selama sebulan.

Kegemparan para penggemar dengan pasangan selebriti yang terkenal di Korea itu ditambah dengan pertanyaan tentang --seperti dilaporkan majalah tersebut-- bagaimana mereka dapat berkencan selama empat minggu terakhir.

Selama menjalani wajib militer, pria Korea tak punya banyak waktu luang dan seringkali tinggal di barak saja.

"Saya tidak peduli siapa yang dikencani Rain.. tapi prajurit macam apa yang libur saat Natal, padahal sebagian besar lainnya sedang menyekop tumpukan salju di unit garis depan dalam dingin yang menggigit?" kata seorang komentator online.

Salah satu foto di tabloid menampilkan Rain (30) menyetir mobil pribadinya dalam seragam militer, berlawanan dengan pedoman, dan tidak mengenakan topi baret tentaranya.

Kementerian Pertahanan telah dibombardir dengan pesan berisi permintaan agar Rain dihukum, lebih dari 3.000 orang mengisi petisi online meminta investigasi segera.

"Rain harus ikut wajib militer dua kali, seperti Psy!" sebuah komentar online merujuk pada penyanyi "Gangnam Style" yang terpaksa mengulang wajib militer karena memprioritaskan kepentingan showbiz selama tahun pertama bertugas.

Rain yang bernama asli Jung Ji-Hoon adalah salah satu dari pemilik nama besar di dunia K-Pop yang melanda beragam negara di Asia, termasuk Indonesia.

Juru bicara kementerian pertahanan mengatakan bahwa Rain memang punya jatah libur dengan peraturan militer, dia pun menambahkan bahwa unit tentara sedang "mencari akar masalah" untuk menanggapi tuntutan publik.

"Kami menyuruh para tentara untuk mengenakan seragam militer termasuk baret selama liburan, tapi pelanggaran itu bukanlah kejahatan yang harus diberi sanksi," kata juru bicara kepada AFP.

(nan)

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013