Mamuju (ANTARA News) - Tanah longsor yang terjadi di lima titik di ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Bonehau dan Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, telah menghambat arus transportasi.

Kendaraan belum bisa melintasi jalan yang masih tertimbun longsor itu, kata anggota Komisi III DPRD Sulbar, Kalvin P Kalambo, di Mamuju, Rabu.

Kalvin mengharapkan pemerintah daerah segera bereaksi cepat membenahi jalan itu.

Longsor-longsor di sepanjang jalur itu mulai dari Dengen, Mappu, Pelosian, hingga Buttuada.

"Banyangkan, motor saja harus dipikul agar bisa melewati longsoran. Ini harus segera ditangani agar tidak berdampak lumpuhnya akses ekonomi ke wilayah Kalumpang," tutur Kalvin.

Kalvin menyebutkan, dua kecamatan ini merupakan daerah hulu Sungai Karama yang bermuara di Sampaga yang saat ini juga dilanda bencana banjir bandang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulbar, Darno Madjid, menyampaikan, banjir akibat meluapnya Sungai Karama sudah hampir menenggelamkan perkampungan itu. Warga masih berada dalam pengungsian.

Selain menenggelamkan pemukiman warga, kata dia, ribuan hektar lahan pertanian dan perkebunan rusak, ternak hanyut, dan harta benda warga terbawa arus.

"Kita belum mengetahui apa ada korban jiwa akibat banjir luapan sungai Karama. Yang pastinya, bencana ini sangat parah karena nyaris menenggalamkan pemukiman penduduk," ungkap Darno.

Saat ini kata dia, proses evakuasi di Kalonding dan sejumlah desa di sekitarnya juga masih sulit dilakukan akibat akses jalan terputus.

(KR-ACO)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013