Jakarta (ANTARA) - Meski tiga pebalapnya telah mengeluarkan segenap usaha dan berpotensi untuk menang, team WRT 31 harus puas finis di luar lima besar, P6, pada lomba 6 Hours of Spa-Francorchamps di Belgia, Sabtu waktu setempat.

Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, Sean Gelael menjadi pebalap pertama yang mendapat tugas bagi Team WRT 31. Start dari P4, dia kemudian naik satu titik ke P3 dan sebelum pit stop bahkan sempat di P2.

Hanya setelah itu mobilnya mengalami understeer hebat, sehingga dia bahkan dengan mudah disusul oleh dua pebalap yang selama ini susah menyusulnya, Doriane Pin (Prema Racing #63) dan Rui Andrade (WRT #41).

Ketika kendali berpindah dari Sean ke Robin Frinjs mobil sempat membaik. Pebalap Belanda itu bahkan diuntungkan kondisi di mana Safety Car (SC) mesti menetralisir lomba akibat tabrakan yang dialami oleh Renger Van Der Zande (Cadillac #3, Hypercar).

Baca juga: Sean Gelael dan WRT 31 bertekad raih podium di SPA Belgia

Frinjs kemudian merangkak naik, ke P3, P2, dan bahkan P1. Team WRT 31 lama berada di posisi terdepan kelas LMP2, bahkan paling lama dibanding tim-tim lain, termasuk ketika kemudi berpindah dari Frinjs ke Ferdinand Habsburg, dan kembali lagi ke Frinjs.

Hanya keberadaan SC yang total empat kali masuk ke trek tidak dimanfaatkan oleh WRT 31 untuk mengubah taktik. Walau tetap ada di P1, tapi beberapa tim menyimpan "tabungan waktu" ketika mereka masuk pit memanfaatkan momen SC di trek.

Bahkan, di antara tim yang memanfaatkan momen tersebut justru adalah Team WRT 41, yang sesungguhnya berada di garasi yang sama dengan mobil nomor 31.

Tiga tim yang paling memanfaatkan situasi adalah mereka yang naik podium, WRT 41, United Autosports 23, dan Inter Europol Competition 34.

Sementara itu, WRT 31 kembali mengalami understeer di stint terakhir di mana Frinjs tak juga bisa menyusul Felipe Albuquerque (United Autosports 22) sehingga finis di P6.

Sebagai tim, WRT mengakui bahwa kemenangan mobil 41 berbeda dibanding nomor 31 tahun lalu.

"Tahun lalu kami menang dominan, tapi tahun ini ditentukan di bagian akhir balapan," tulis WRT di akun IG mereka.

Putaran berikut FIAWEC adalah balapan paling tersohor sekaligus perayaan 100 tahun 24 Hours of Le Mans pada 10-11 Juni.

Baca juga: Penalti membuat kans podium Team WRT 31 melayang
Baca juga: IMI apresiasi capaian pebalap Indonesia Sean Gelael pada awal 2023

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023