Manokwari (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Papua Barat mengajak seluruh dunia pendidikan turut menggaungkan moderasi beragama bagi generasi muda di provinsi tersebut pada era digital.

"Supaya generasi muda memahami pentingnya moderasi beragama itu," kata Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Hindu Kanwil Kemenag Papua Barat I Gusti Ketut Suardana di Manokwari, Minggu.

Baca juga: Tim Falakiyah Papua pantau hilal 1 Syawal di Kabupaten Biak Numfor
 
Ia menjelaskan Kanwil Kemenag telah membentuk tim moderasi beragama di seluruh kabupaten/kota di Papua Barat maupun Papua Barat Daya sebagai daerah otonom baru.
 
Tim tersebut akan memberikan pendampingan bagi setiap siswa dalam berbagai kegiatan keagamaan yang diselenggarakan pihak sekolah.
 
"Pembinaan harus dimulai sejak dini seperti sekolah minggu, pesantren, pasraman dan lainnya," tutur Ketut Suardana.
 
Moderasi beragama yang digelorakan oleh pemerintah, kata dia, bermaksud untuk mewujudnyatakan nilai-nilai toleransi guna memelihara kerukunan dan perdamaian antarumat beragama.
 
Menurut dia, penerapan moderasi beragama memerlukan keterlibatan semua komponen masyarakat, sehingga keberagaman suku, agama, ras, dan golongan dapat dipahami sebagai kekayaan dari alam semesta.
 
Poin penting moderasi beragama adalah cinta kasih dan saling menghormati antarsesama umat manusia, sehingga keberagaman tidak menimbulkan konflik sosial di kemudian hari.
 
"Kerukunan itu ada tiga, yaitu kerukunan intern umat beragama, kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah," ucap Ketut Suardana.

Baca juga: Kemenag Papua Barat: Pelunasan biaya haji reguler 2023 telah dibuka

Baca juga: Hilal Ramadhan 1444 Hijriah di Merauke-Papua tidak terlihat
 
Ia menegaskan Kemenag senantiasa mendorong organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, dan organisasi pemuda terlibat aktif menyuarakan moderasi beragama hingga masa mendatang.
 
Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan penerapan moderasi beragama di seluruh wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
 
"Moderasi beragama itu kewajiban kita semua supaya kehidupan bisa berjalan aman, damai, rukun, dan toleran," ucap Ketut.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023