Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan akan melakukan pembaharuan informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi di seluruh lokasi acara secara berkelanjutan untuk mendukung sukses penyelenggaraan KTT ASEAN 2023.

"Secara khusus, BMKG juga menyediakan informasi cuaca strategis untuk mendukung keselamatan transportasi para Kepala Negara ASEAN maupun seluruh delegasi negara yang hadir di Indonesia," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.

Guna menyukseskan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai 9 hingga 11 Mei 2023, Dwikorita menuturkan BMKG akan menempatkan sejumlah peralatan untuk memonitor dan mendeteksi dini potensi gempa dan tsunami, beserta sistem peringatan dini potensi karhutla, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem serta potensi tsunami di seluruh wilayah KTT ASEAN.

Selain itu 14 Stasiun BMKG akan disiagakan di seluruh Propinsi NTT dengan didukung sistem dari pusat, dan 190 Stasiun BMKG lainnya dilengkapi dengan 40 radar yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia agar data dan informasi yang dihasilkan akan semakin cepat, tepat, dan akurat.

 

Dalam hal ini BMKG akan bekerja sama dengan BNPB, BRIN, TNI/Polri, dan pemerintah daerah setempat untuk menyiapkan rencana tanggap darurat jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.

“Mengingat Labuan Bajo sendiri adalah wilayah rawan tsunami dan tempat penyelenggaraan KTT ASEAN di pinggir laut dan dekat dengan perairan, kegiatan tanggap darurat akan diawali dengan kegiatan Tactical Floor Game,” katanya.

Dengan peran BMKG yang cukup strategis di kawasan ASEAN, Dwikorita menilai BMKG mampu terlibat secara aktif pada isu-isu yang terkait keselamatan dan kelestarian lingkungan, terutama dari aspek cuaca, iklim, kegempaan dan sistem peringatan dini tsunami.

Peran strategis tersebut bisa dilihat dari pengalaman ditunjuknya BMKG sebagai ASEAN Earthquake Information Center sejak tahun 2000 lalu. BMKG juga aktif mendukung ASEAN Coordinating Center for Humanitarian Assistance and Disaster Management (AHA Center).

Dwikorita berharap BMKG dapat lebih memainkan peran-peran strategis di Kawasan ASEAN sehingga dapat membawa kebermanfaatan bagi masyarakat ASEAN yang lebih baik.

“Seperti menjadi salah satu fasilitator dalam Regional Climate Center untuk Kawasan Asia Tenggara dan mendukung misi kemakmuran ASEAN sebagai katalisator isu pengelolaan strategis potensi kebumian untuk mencapai kemakmuran ASEAN bersama dan berkeadilan,” ujarnya.

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023