Kalau genangan di sejumlah jalan protokol berlangsung lama, padahal pompa sudah dioperasionalkan berarti ada saluran air di perkotaan yang kurang lancar,"
Bojonegoro (ANTARA News) - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, sudah mengoperasionalkan pompa air di tiga lokasi yang kapasitasnya sekitar 9.000 liter/detik, untuk membuang air banjir di wilayah perkotaan ke Bengawan Solo, sejak tiga hari lalu.

Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Zaenal, Jumat, mengatakan pompa air yang dioperasionalkan di Desa Banjarjo, Ledokkulon, dan kelurahan Karangpacar, semuanya di Kecamatan Kota bisa berfungsi normal dengan kapasitas 1.500 liter/unit.

Pompa air itu, jelasnya, mampu membuang genangan air banjir di wilayah perkotaan, termasuk air banjir yang menggenangi sejumlah jalan protokol ke Bengawan Solo ketika turun hujan deras.

"Kalau genangan di sejumlah jalan protokol berlangsung lama, padahal pompa sudah dioperasionalkan berarti ada saluran air di perkotaan yang kurang lancar," ungkapnya.

Ia menjelaskan saluran utama yang mengalirkan genangan air banjir menuju pompa di tiga lokasi, kondisinya sudah lancar mampu mengalirkan genangan air banjir secara cepat.

Begitu pula, lanjutnya, saluran utama Kali Sukorejo menuju Desa Semanding, Kecamatan Kapas ke wilayah timur juga sudah lancar.

"Tapi saluran utama Kali Sukorejo menuju Desa Semanding, Kecamatan Kapas belum dilengkapi pompa air, sehingga kalau airnya penuh akan melimpas," ujarnya.

Oleh karena itu, jelasnya, di sepanjang saluran utama Kali Sukorejo, mulai Desa Sukorejo di Kecamatan Kota, Desa Sambiroto, Ngampel, dan Semanding, Kecamatan Kapas tanaman padi petani, juga yang lainnya, terendam air banjir limpasan saluran Kali Sukorejo.

Bahkan, lanjutnya, genangan air banjir di saluran Kali Sukorejo itu, juga menggepung lapangan B sumur minyak Sukowati yang dikelola "Joint Operating Body" (JOB) Pertamina-Petrochina East Java di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas.

"Kami merencanakan memasang pompa air Desa Semanding, Kecamatan Kapas untuk bisa membuang air di saluran Kali Sukorejo ke Bengawan Solo," ucapnya.

Mengenai pembangunannya, lanjutnya, akan diusulkan kepada JOB PPEJ, sebab kawasan setempat termasuk wilayah pengeboran minyak.

"Termasuk saluran utama Kali Sukorejo juga dimanfaatkan pipa milik JOB PPEJ untuk mengalirkan minyak," tukasnya.

(KR-SAS/C004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013