Padang (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X yang meliputi Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Kepulauan Riau menyampaikan evaluasi terkait penerapan program Merdeka Belajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). 

"Kita sudah berusaha. Sebanyak 222 perguruan tinggi swasta yang tersebar di empat provinsi sudah menjalankan program Merdeka Belajar namun implementasinya memang belum maksimal," kata Kepala LLDIKTI Wilayah X Afdalisma di Padang, Rabu. 

Afdalisma mengatakan belum maksimalnya Merdeka Belajar di wilayah yang dipimpinnya juga dikarenakan program tersebut masih tergolong baru, sehingga butuh penyesuaian bagi perguruan tinggi swasta.
 
Dari sekian banyak program yang diusung Merdeka Belajar, implementasi pertukaran mahasiswa sedikit terkendala untuk diterapkan secara maksimal, ujarnya.  

Sebab, bagaimanapun juga karakteristik antara perguruan tinggi swasta dengan perguruan tinggi negeri cukup berbeda misalnya dari segi jumlah mahasiswa.

"Contoh, ketika mahasiswanya dikirim ke suatu perguruan tinggi maka di kampus asalnya akan kekurangan mahasiswa," kata dia menjelaskan.  

Selain faktor jumlah mahasiswa yang tidak seimbang, persoalan anggaran juga menjadi masalah dalam penerapan Merdeka Belajar di beberapa perguruan tinggi swasta di bawah naungan LLDIKTI Wilayah X. 

Akan tetapi, sesuai tugasnya yakni memfasilitasi mutu pendidikan tinggi agar berjalan dengan baik, atau merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 35 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja, LLDIKTI tetap berupaya memfasilitasi penyelenggaraan perguruan tinggi swasta berjalan lancar termasuk menyukseskan Merdeka Belajar.  

Salah satu upaya tersebut ialah dengan menjalankan program pengawasan, pengendalian dan pembinaan (wasdalbin) perguruan tinggi swasta yang dijalankan sekali dalam setahun.

Salah satu instrumen yang terus dipantau oleh LLDIKTI Wilayah X ialah penerapan dari program Merdeka Belajar. Hasilnya, sudah berjalan cukup baik meskipun masih ada yang belum maksimal.

Baca juga: Merdeka Belajar bawa pendidikan sesuai cita-cita Ki Hadjar Dewantara

Baca juga: Nadiem: Maknai Hardiknas 2023 dengan semangat Merdeka Belajar

Baca juga: P2G: Hardiknas jadi momentum evaluasi program Merdeka Belajar

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023