sejak dulu ganti menteri pasti ganti kebijakan
Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyatakan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 menjadi momentum untuk melakukan evaluasi terhadap program Merdeka Belajar agar menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik.

“P2G meminta Kemendikbudristek melakukan evaluasi secara komprehensif dan objektif terhadap seluruh Episode Merdeka Mengajar yang sudah masuk Episode ke-24,” kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim di Jakarta, Selasa.

Satriawan menuturkan pemerintah harus mengetahui ukuran dampak positif dari program Merdeka Belajar terhadap kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM), perluasan akses pendidikan serta kesejahteraan guru.

Ia menilai evaluasi program Merdeka Mengajar sangat penting mengingat tahun depan terdapat Pemilu dan pergantian pemerintahan sehingga capaian kali ini bisa menjadi tolak ukur bagi adanya potensi kebijakan baru dari menteri baru.

Selain itu, P2G turut meminta Kemendikbudristek untuk menuntaskan Peta Jalan Pendidikan Nasional sebagai arah dan tujuan pembangunan pendidikan Indonesia dalam jangka panjang.

“Kami pun menilai sejak dulu ganti menteri pasti ganti kebijakan jadi tidak ada kontinuitas dalam membangun pendidikan dan guru nasional," ujar Satriwan.

Baca juga: Akademisi optimis Merdeka Belajar Episode 23 dongkrak literasi anak
Baca juga: Kemendikbudristek perpanjang pendaftaran Kurikulum Merdeka


Sebelumnya pada upacara peringatan Hardiknas 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim sempat mengatakan program Merdeka Belajar telah mampu membawa pendidikan di Indonesia sesuai dengan cita-cita Ki Hadjar Dewantara.

Menurut Nadiem, program Merdeka Belajar mampu membuat anak-anak di Indonesia bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka menjadi lebih holistik.

Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya pun kini dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.

Selain itu, para guru sekarang juga berlomba-lomba berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Mengajar karena kini mereka tidak diikat berbagai peraturan yang kaku seperti dahulu.

Tak hanya itu, Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi turut semakin mendorong terciptanya lingkungan pendidikan yang baik.

Sebagai contoh, kini seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar dari para anak didik.

Hal itu berbeda dengan dahulu yakni anak didik hanya fokus pada belajar teori sedangkan kini bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka.

Baca juga: Merdeka Belajar bawa pendidikan sesuai cita-cita Ki Hadjar Dewantara
Baca juga: Kemendikbudristek: Kolaborasi kunci kembangkan kompetensi lulusan SMK
Baca juga: Kemendikbudristek: 140 ribu sekolah implementasikan Kurikulum Merdeka

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023