Jakarta (ANTARA) - Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR), Yuyun Wahyuningrum mengatakan perempuan berperan penting dalam mengatasi ujaran kebencian yang terjadi di Indonesia.
 
"Perempuan punya peran penting, karena jika sudah memiliki anak, anaknya akan mendapatkan ilmu dari ibunya terlebih dahulu," kata Yuyun pada acara diskusi internasional yang bertajuk Islamophobia and Antisemitism in The World yang diadakan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu.
 
Yuyun mengatakan jika kaum perempuan cerdas, khususnya kaum ibu, akan mencegah generasi selanjutnya dari pelaku ujaran kebencian, termasuk islamofobia (anti-Islam) dan antisemitisme (anti-Yahudi).

Baca juga: Indonesia dorong isu HAM dibahas terbuka oleh ASEAN
 
Yuyun mengungkapkan seluruh kaum perempuan harus mengenali keberagaman masyarakat agar tahu dan bisa memahami maksud dan tujuan kegiatan umat agama dan etnis lainnya, karena ujaran kebencian dimulai dari prasangka.
 
"Prasangka bisa terjadi karena bias dan ketidaktahuan, kita tidak boleh merespons sesuatu dengan hal negatif," kata kandidat Ph.D di Erasmus University, Belanda itu.
 
Yuyun mengatakan Indonesia sebagai bagian dari negara ASEAN harus bertindak dengan prinsip menghargai perbedaan budaya yang menekankan nilai bersama dalam keberagaman, karena sudah diatur dalam Pasal 22 Deklarasi ASEAN.

Baca juga: Menlu tekankan pentingnya penguatan kerja AICHR

Baca juga: Yuyun Wahyuningrum kembali terpilih sebagai Wakil Indonesia di AICHR
 
Pada 2017 deklarasi ASEAN telah mendorong penguatan masyarakat dalam mencegah sikap intoleran dan tidak adanya penghormatan terhadap agama lainnya, tambah dia.
 
"Sekarang tinggal menyesuaikan peraturannya dengan konteks lokal supaya bisa sesuai dengan masyarakat," ucapnya.
 
Yuyun berharap kepada seluruh pihak agar bergerak secara domestik demi mewujudkan masyarakat sebagai kunci dalam mencegah ujaran kebencian.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023