Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menuturkan bahwa keselamatan nyawa manusia di masa pandemi COVID-19 harus konsisten menjadi kepedulian bersama melalui kebijakan yang berorientasi pada perlindungan setiap warga negara.

"Catatan peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir ini, harus menjadi pengingat kita semua untuk tetap mengedepankan keselamatan setiap warga negara dalam keseharian-nya," ujar Lestari dalam keterangan resminya, diterima di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 22 April 2023 menunjukkan angka kematian sekitar 13 kasus dan kasus aktif naik dari 10.448 kasus menjadi 10.881 kasus. Sementara itu, pasien yang dirawat dalam periode 15 hingga 22 April tercatat ada 1.617 orang.

Ia menilai melonjaknya kasus COVID-19 pada awal April 2023 akibat melemah-nya penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Lestari juga mengakui bahwa pengabaian terhadap ragam anjuran untuk mengedepankan protokol kesehatan dalam keseharian kerap terjadi.

Baca juga: IndoVac sudah bisa digunakan sebagai penguat vaksin primer Pfizer

Baca juga: Erick Thohir minta KAI buat proyeksi pertumbuhan penumpang pascaCOVID


"Para pemangku kepentingan dan masyarakat perlu menerapkan cara berpikir bahwa pada kenyataannya hingga saat ini Indonesia belum sepenuhnya lepas dari pandemi," katanya.

Untuk itu, dia mendorong para pemangku kepentingan mengaktifkan kembali kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan di ruang publik, sambil memastikan segenap lapisan masyarakat telah melalui tahapan vaksinasi dalam upaya membangun kekebalan komunitas yang lebih baik.

Di sisi lain, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan lonjakan kasus COVID-19 bukan disebabkan adanya peningkatan perjalanan orang, tetapi lebih dikarenakan munculnya varian baru.

COVID-19 varian Arcturus yang tercatat masuk Indonesia pada 10 Maret 3023, menurut Dante, memiliki daya tular yang lebih tinggi dari varian Omicron. Namun, ada indikasi tetap bisa menular pada orang yang sudah divaksinasi.

Ia mengakui per awal 2023 imunitas masyarakat Indonesia terhadap COVID-19 tercatat di atas 90 persen. Kendati demikian, imunitas yang terbangun dari hasil vaksinasi rata-rata hanya bertahan selama enam bulan.

Sehingga, masih diperlukan vaksinasi booster agar imunitas tubuh tetap terjaga. Demi mengantisipasi potensi lonjakan kasus COVID-19, pemerintah sudah memiliki kesiapan yang memadai terkait kecukupan fasilitas kesehatan, kecukupan stok vaksin COVID-19, persediaan oksigen cair hingga aktivasi telemedicine bagi para pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri.

"Sebagai langkah penting pencegahan penularan COVID-19, upaya pemeriksaan sejak dini bila ada gejala-gejala yang dirasakan harus dilakukan. Dengan langkah itu, potensi penularan kepada orang lain akan semakin rendah," imbuh Dante.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023